Eksperimen Taktik Patrick Kluivert dalam Laga Uji Coba Timnas Indonesia
Patrick Kluivert, pelatih asal Belanda yang baru saja memimpin Timnas Indonesia, melakukan eksperimen taktik dalam laga uji coba pertamanya. Ini menjadi momen penting bagi pelatih yang sebelumnya dikenal sebagai mantan pemain Ajax Amsterdam dan AC Milan.
Dalam lima pertandingan pertamanya sebagai pelatih, Kluivert belum pernah mencoba sistem baru karena semua laga digelar dalam ajang resmi, yaitu Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam empat pertandingan pertama, ia mempertahankan formasi 3-4-3 yang merupakan warisan dari Shin Tae-yong. Namun, FIFA Matchday September 2025 menjadi kesempatan ideal untuk menguji strategi baru.
Pada laga melawan Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kluivert langsung menurunkan formasi 4-2-3-1. Rizky Ridho dan Jordi Amat bertindak sebagai bek tengah, sementara Yakob Sayuri dan Shayne Pattynama berposisi di sisi kiri dan kanan. Saat tim berada dalam fase bertahan, formasi berubah menjadi 4-4-2.
Eksperimen ini diakui oleh pelatih dalam sesi wawancara usai pertandingan. Ia menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melakukan perubahan taktik.
“Ya, saya sering mendapatkan pertanyaan ini. Gaya bermain apa yang ingin saya mainkan? Saya tidak langsung menjawab sebelumnya tetapi ini adalah gaya bermain yang memang saya inginkan,” ujar Kluivert dalam jumpa pers usai laga melawan Taiwan.
Ia juga menyatakan keinginan untuk mempertahankan gaya bermain ini dalam jangka panjang. Meskipun dalam dua pemusatan latihan sebelumnya sulit untuk langsung mengubah sistem, ia merasa sekarang para pemain sudah bisa beradaptasi dengan baik.
“Saya pikir para pemain tampil sangat baik dalam permainan. Mereka terhubung lebih baik daripada dengan sistem sebelumnya. Tentu masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan. Tetapi ini baru permulaan. Kami akan bekerja untuk menyempurnakan sistem ini,” tambahnya.
Sistem baru Kluivert akan diuji saat menghadapi Lebanon pada Senin (8/9/2025) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Meski akan menyempurnakan sistem tersebut, ia tidak akan mengubahnya secara drastis.
“Ya, tentu saja ini sistem lain yang akan kami terapkan. Tetapi melawan Lebanon, saya tidak akan mengubah sistem. Saya hanya akan mengatakan untuk menyempurnakan sistem ini, masih ada hal-hal yang harus diperbaiki.”
Kluivert menekankan bahwa eksekusi sistem ini dan permintaannya kepada pemain telah berjalan dengan baik. Ia menilai kepercayaan diri tim menjadi hal yang paling penting, terlepas dari lawan yang dihadapi.
“Hal itu yang harus kami kembangkan. Tidak peduli melawan siapa pun, kami harus fokus pada diri sendiri,” tutupnya.