InfoMalangRaya, Indonesia – Sebuah situasi sulit melanda timnas Palestina yang harus tetap bermain bola tetapi hatinya teriris-iris karena melihat situasi di negaranya. Tak dimungkiri, kondisi psikologis mereka terganggu dalam menjalani dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Memang, timnas Palestina tampil tak sesuai harapan dalam menjalani dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Lebanon, lalu takluk 0-1 dari Australia. Mereka pun menjalani laga kandangnya bukan di negaranya melainkan di Kuwait.
Situasi sulit itu diceritakan oleh salah satu pemain timnas Palestina, Mohamed Rashid. Dia bilang rasanya sangat sulit bermain bola membela negaranya, tetapi satu sisi melihat gambar-gambar korban yang jatuh karena serangan Israel.
“Kita semua tahu apa yang terjadi di sana, di Gaza dan Palestina khususnya. Sulit untuk tidak melihat gambar-gambar tersebut dan tidak memikirkan apa yang terjadi di sana. Persiapannya jauh lebih sulit secara emosional daripada fisik,” ungkap Mohamed Rashid dikutip dari Goal.
Pemain Timnas Palestina Pun Sudah Lama Tak Ketemu Keluarganya
Para pemain timnas Palestina puin diakui sudah lama tak bertemu keluarganya di negaranya. Para pemain yang bermain di luar negeri pun harus terus khawatir tentang keluarga dan kerabatnya di Palestina.
“Ini situasi yang sulit. Belum jelas apakah saya akan diizinkan kembali. Para pemain asal Palestina sendiri sudah lama jauh dari keluarga, sebuah tantangan yang sangat besar secara emosional,” ujar pelatihnya, Makram Daboub.