16 Juni 2025
Timnas Vietnam Mulai Ikuti Cara Indonesia dan Malaysia, Tapi Bingung
OLAHRAGA

Timnas Vietnam Mulai Ikuti Cara Indonesia dan Malaysia, Tapi Bingung

Seluruh pemain timnas Singapura dalam kondisi siap tempur lawan Vietnam FAS

InfoMalangRaya, Indonesia – Kekalahan memalukan 0-4 dari Malaysia membuat Timnas Vietnam mulai bergerak cepat mencari cara untuk memperkuat diri. Vietnam disebut perlu berbenah, tapi bingung cari pemain yang sesuai dengan kualitas.

Skuat asuhan Kim Sang-sik dianggap tak memiliki kualitas individu yang cukup untuk mengimbangi lawan yang diperkuat pemain naturalisasinya itu. Oleh karena itu, VFF mulai menghidupkan kembali program pencarian pemain diaspora yang sempat mandek demi Timnas Vietnam.

@Malaysia_NT

Namun, misi ini tidak mudah. Meski VFF memiliki daftar lebih dari 100 pemain keturunan di luar negeri, jumlah yang benar-benar potensial sangat sedikit. Tiga pemain Vietnam-Amerika yang sempat menjajal tim nasional kelompok usia, yakni Alex Bui, Andrej Nguyen An Khanh, dan Thomas Mai Veeren juga belum sepenuhnya meyakinkan. Hanya Alex Bui yang menunjukkan sinyal positif. An Khanh dua kali gagal, sementara keluarga Thomas Mai merasa Vietnam bukan tempat yang cocok bagi sang pemain.

Beberapa nama seperti Cao Pendant Quang Vinh, Nguyen Filip, Dang Van Lam, dan Patrik Le Giang tergolong sukses beradaptasi. Tapi lainnya seperti Martin Lo, Ryan Ha, dan Tony Le Tuan Anh gagal memberikan dampak.

Tahun ini, pemain baru seperti Kyle Colonna, Zan Nguyen, Kaelin Nguyen, dan Duong Thanh Tung mencoba peruntungan di V.League. Sayangnya, mereka datang dengan CV yang belum cukup mengesankan.

Kesulitan Cari Pemain Grade A untuk Timnas Vietnam

VFF sejatinya memiliki akses ke sejumlah nama besar berdarah keturunan seperti Ibrahim Maza, Kenneth Schmidt, hingga Boubacar Kamara. Namun, nama-nama tersebut telah lebih dulu memilih membela negara lain seperti Prancis atau Aljazair. Jadi Timnas Vietnam masih kesulitan cari pemain grade A.

Istimewa

Sebagian besar pemain dalam daftar diaspora VFF lahir antara 2001 hingga 2006. Meskipun beberapa talenta muda kelahiran 2009 hingga 2013 mulai muncul, mereka belum bisa diandalkan dalam waktu dekat.

Dengan skuat lokal yang kualitasnya belum stabil, kini VFF dituntut lebih serius menyaring dan merangkul talenta diaspora untuk bisa kembali bersaing di level Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *