Detoks Finansial, Solusi untuk Memperbaiki Kesehatan Keuangan
Kesehatan finansial sering kali diabaikan karena fokus terlalu besar pada kesehatan fisik. Padahal, keuangan juga bisa mengalami masalah yang disebut sebagai “penyakit keuangan”. Ini mencakup berbagai kondisi seperti kesulitan menabung, menggali lobang untuk menutupi kekurangan, hingga harus berhukum. Penyebab utamanya biasanya berasal dari kebiasaan buruk dalam mengelola uang.
Salah satu kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah tidak menabung karena merasa tidak memiliki tujuan jelas. Banyak orang merasa bahwa karena sudah bekerja keras, mereka layak membelanjakan uang yang telah diperoleh, bukan menyisihkannya untuk masa depan. Akibatnya, fondasi keuangan menjadi tidak kuat, mulai dari tidak memiliki dana darurat hingga terjebak dalam pinjaman dan utang.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia pada 2024 hanya mencapai 41,25 dari skala 100. Angka ini menunjukkan bahwa banyak orang masih belum memahami pentingnya perencanaan keuangan. Untuk mengatasinya, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan detoks finansial.
Widya Yuliarti, CFP, OCBC Nyala Financial Fitness Trainer menjelaskan bahwa detoks finansial adalah proses evaluasi dan peninjauan terhadap pengeluaran dan pendapatan selama sebulan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pengeluaran yang tidak penting dan mengalihkan uang tersebut ke tabungan.
“Orang sering merasa tidak punya motivasi untuk menabung. Padahal, perencanaan keuangan sangat penting agar bisa memetakan dan mencapai tujuan keuangan berikutnya,” kata Widya.
Piramida Keuangan
Perencanaan keuangan bisa dimulai dengan memahami piramida keuangan, yang terdiri dari empat bagian. Pada tingkat paling dasar adalah Financial Basic, yaitu melunasi utang dan menjaga arus kas. Selanjutnya adalah Financial Safety, yang berkaitan dengan menabung rutin, menyiapkan dana darurat, dan asuransi.
Tingkat ketiga adalah Financial Growth, di mana seseorang mulai membangun kekayaan melalui investasi. Terakhir adalah Financial Freedom, di mana uang bekerja secara pasif untuk memberikan penghasilan tambahan.
Cara Melakukan Detoks Finansial
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan detoks finansial:
- Evaluasi Pengeluaran dan Pendapatan
Lakukan budgeting dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Usahakan sedetail mungkin, termasuk uang parkir atau biaya kecil lainnya. - Pendapatan dapat dibagi menjadi tiga kategori:
- Aktif: Gaji, bonus, dan penghasilan lainnya.
- Investasi: Reksadana, saham, obligasi, emas.
- Pasif: Aset yang memberikan pendapatan, seperti deposito atau kontrakan.
-
Pengeluaran juga dibagi menjadi tiga kategori:
- Produktif: Pengeluaran untuk diri sendiri, menabung, atau investasi.
- Kebutuhan: Asuransi, makan bulanan, transportasi, belanja harian.
- Self reward/cicilan.
Metode 20:50:30 bisa digunakan, yaitu 20% untuk produktif, 50% untuk kebutuhan, dan 30% untuk cicilan agar tetap bisa menabung.
-
Sesuaikan Niat Menabung dengan Tujuan
Tentukan tujuan keuangan, seperti melunasi utang, menyusun dana darurat, DP rumah, atau biaya pendidikan anak. Pastikan prioritas sesuai dengan kebutuhan masing-masing. -
Tanyakan pada Diri Sendiri
Apakah Anda puas dengan kondisi keuangan saat ini? Apakah Anda ingin hidup tanpa perlu khawatir tentang sumber uang? -
Bayangkan Masa Depan yang Diinginkan
Tanyakan pada diri sendiri bagaimana Anda ingin hidup, apakah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan tanpa harus memikirkan sumber uangnya.
Dengan langkah-langkah ini, detoks finansial bisa menjadi awal dari perubahan positif dalam kehidupan keuangan. Mulailah dari sekarang untuk membangun fondasi yang kuat dan stabil.