Cara Membedakan Beras Premium dan Medium
Masyarakat dapat membedakan beras premium dan medium dengan beberapa cara, termasuk melihat harga dan kualitas. Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, beras premium biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 14.000 hingga Rp 16.000 per kilogram, sedangkan beras medium lebih murah, yaitu mendekati Rp 12.000 per kilogram.
Selain itu, terdapat perbedaan dalam persentase pecahan antara kedua jenis beras tersebut. Beras premium memiliki persentase pecahan hanya sebesar 15%, sementara beras medium mencapai 25%. Jika dilihat atau diraba, beras yang memiliki banyak pecahan kemungkinan besar adalah beras medium. Untuk pemeriksaan yang lebih detail, diperlukan analisis laboratorium.
Standar Kualitas Beras
Standar kualitas beras diatur dalam Peraturan Bapanas Nomor 2 Tahun 2023. Aturan ini menetapkan tujuh parameter utama, seperti derajat sosoh, kadar air, butir patah, hingga kandungan benda lain. Standar ini dibagi menjadi empat kategori: premium, medium, submedium, dan pecah.
Arief menjelaskan bahwa produksi beras di dalam negeri melalui proses pencampuran berbagai jenis beras. Namun, semua jenis beras tetap tunduk pada tujuh parameter mutu untuk menentukan kualitasnya. Produksi beras juga bisa diklasifikasikan berdasarkan geografis hingga ukuran. Misalnya, produsen dapat menghasilkan beras pulen dengan mengatur rasio antara beras berukuran panjang dan bulat.
Proses Produksi dan Kualitas
Menurut Arief, produksi beras di dalam negeri tidak dicampur dengan beras buruk. Para produsen tetap tunduk pada parameter mutu, namun mereka dapat menyesuaikan kualitas sesuai keinginan pasar. Hal ini memungkinkan produsen untuk menghasilkan beras premium atau medium sesuai permintaan konsumen.
Penyesuaian Harga dan Pasokan
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Solihin, menyatakan bahwa belum ada pemasok yang menarik produk dari ritel modern. Namun, produsen sepakat untuk memangkas harga jual sebesar Rp 200 per kilogram dari harga eceran tertinggi (HET) yang sebelumnya Rp 14.900 per kilogram.
Dengan penyesuaian ini, harga beras premium kemasan 5 kilogram di ritel modern turun dari Rp 74.500 menjadi Rp 73.500 per kemasan. Solihin menilai penyesuaian harga ini bertujuan meningkatkan keterjangkauan beras premium bagi konsumen.
Namun, ia juga mengakui bahwa pasokan dari produsen ke ritel modern telah berkurang sejak awal tahun. Pasokan dari produsen tetap terbatas, dengan pemenuhan kontrak hanya berkisar 50% hingga 60% dari total pesanan.
“Jika ritel memesan 100 ton beras premium oleh ritel modern, yang dikirim produsen hanya 50 sampai 60 ton,” ujarnya. Hal ini menunjukkan adanya keterbatasan pasokan yang memengaruhi ketersediaan beras premium di pasar.