Kesiapan Polri dalam Misi Perdamaian PBB
Polri dilaporkan sedang mempersiapkan personel untuk berpartisipasi dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk di wilayah Jalur Gaza, Palestina. Personel yang dipersiapkan berasal dari satuan elite Brimob, yang dikenal memiliki kemampuan khusus dalam penanganan situasi darurat dan keamanan.
Komandan Korps Brimob, Komjen Pol. Ramdani Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya telah melatih sebanyak 350 personel terkait dengan tugas-tugas di luar negeri. Pelatihan tersebut mencakup beberapa aspek penting seperti perlindungan warga sipil, respons kemanusiaan, serta kedisiplinan dalam menjalankan aturan operasional (rules of engagement). Selain itu, personel juga dilatih untuk mampu beradaptasi dalam dinamika internasional yang kompleks.
“Pasukan yang disiapkan dapat bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan negara, sehingga Polri selalu fleksibel dan responsif terhadap perkembangan situasi global,” ujar Komjen Ramdani dalam pernyataan tertulis pada Selasa (18/11/2025).
Kesiapan Institusi Kepolisian
Kepala Divhubinter Polri, Irjen Pol. Amur Chandra, menegaskan bahwa institusi kepolisian siap melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 tentang menjaga ketertiban dunia. Ia menekankan bahwa kesiapan Polri sesuai dengan semangat Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September lalu. Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan komitmen Indonesia mengirim pasukan dalam misi menjaga perdamaian dunia.
“Polri memastikan bahwa seluruh personel yang dipersiapkan harus memenuhi kualifikasi misi PBB, bukan hanya standar negara kontributor,” kata Amur dikutip dalam laporan.
Polri diketahui telah beberapa kali dilibatkan dalam misi perdamaian internasional. Salah satu contohnya adalah misi di MUNISCA yang mencakup patroli malam dan stabilisasi keamanan di Republik Afrika Tengah. Amur juga menyebut bahwa Polri telah diberi penghargaan langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB atas kualitas dan dedikasi personel dalam misi menjaga perdamaian.
Peningkatan Kapasitas di Tingkat Internasional
Lebih lanjut, Amur menyatakan bahwa Polri terus bersinergi untuk meningkatkan kapasitas di tingkat internasional melalui Police Peacekeeping Training Center. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menjalankan tugas perdamaian internasional secara profesional dan efektif.
Sebelumnya, TNI juga telah menyatakan kesiapan untuk mengirimkan pasukan dalam misi kemanusiaan internasional. Hal ini disampaikan oleh Kapuspen Mabes TNI, Mayjen Freddy Ardianzah, terkait wacana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Mayjen Freddy menyebut bahwa TNI telah menyiapkan 20.000 personel yang terbiasa menjalankan operasi militer selain perang (OMSP) baik di dalam maupun di luar negeri.
Dasar Hukum Pengiriman Pasukan Perdamaian
Pembentukan pasukan perdamaian di Gaza sendiri telah memiliki dasar hukum dengan disahkannya resolusi Dewan Keamanan PBB pada Selasa (18/11). Namun, resolusi ini belum secara eksplisit mengatur negara-negara mana saja yang akan dilibatkan dalam Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF).







