Tokoh Druze Lebanon Peringatkan Rencana ‘Israel’ untuk Adu Domba Rakyat Suriah

InfoMalangRaya.com – Tokoh Druze terkemuka Lebanon memperingatkan adanya rencana ‘Israel’ untuk memecah belah rakyat Suriah dengan isu sektarian dan menciptakan kekacauan antara pemerintah dan komunitas Druze lokal.

“Rakyat Suriah yang merdeka harus waspada terhadap rencana Israel,” ujar pemimpin Druze Lebanon, Walid Jumblatt, dalam sebuah konferensi pers Ahad (02/03/2025).

“Di Suriah, ada rencana sabotase. Ada rencana sabotase di wilayah tersebut dan untuk keamanan nasional Arab,” tambah Jumblatt.

Jumblatt mengatakan ia berencana untuk mengunjungi Suriah, menyusul baku tembak antara pasukan pemerintah Suriah dan milisi Druze di pinggiran kota Damaskus, Jaramana.

Jaramana, yang didominasi oleh minoritas agama Druze di Suriah, merupakan rumah bagi sekitar tiga juta warga Suriah, termasuk umat Kristen dan Muslim Sunni yang mengungsi dari daerah lain di negara itu selama perang 14 tahun yang dimulai pada 2011.

Sejak tergulingnya rezim Bashar al-Assad, milisi Druze di Jaramana telah melarang masuknya pasukan pemerintah ke wilayah tersebut. Mereka bahkan mendirikan pos-pos pemeriksaan di sekeliling Jaramana.

Rencana ‘Israel’

Setelah baku tembak tersebut, gembong zionis ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Katz memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan diri untuk melindungi warga Druze di Jaramana.

“Kami tidak akan membiarkan rezim teroris ekstremis Suriah menyakiti Druze. Jika rezim ini menyerang Druze, maka kami yang akan dirugikan,” kata Netanyahu.

Pada 24 Februari, Netanyahu ingin agar Suriah selatan menjadi zona “demiliterisasi” di mana pasukan pemerintah SUriah tidak diizinkan untuk beroperasi.

Sejak rakyat Suriah berhasil menggulingkan rezim Assad, penjajah ‘Israel’ telah berupaya memperluas jajahannya di wilayah Suriah selatan sambil berusaha memecah belah dengan isu sektarian.

Pada Jumat, Reuters melaporkan bahwa “Israel berusaha menekan Amerika Serikat untuk menjaga Suriah tetap lemah tanpa adanya kekuatan sentral.”

Kantor berita tersebut mengutip sumber-sumber anonim Israel yang menjelaskan bahwa “Israel berusaha menekan Washington untuk mengizinkan Rusia mempertahankan pangkalan militernya di Suriah untuk melawan pengaruh Turki yang semakin besar di negara tersebut.”

Mahmoud Alloush, seorang penulis dan peneliti politik urusan Turki dan regional, mengklaim bahwa “Israel telah bertaruh untuk waktu yang lama pada proyek unit-unit Kurdi untuk menghancurkan Suriah,” dan sekarang, “dengan memudarnya pertaruhan ini, mereka mulai fokus pada saluran lain untuk menghancurkan, yaitu Druze.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *