IMR
,
Jakarta
– Terdakwa dugaan korupsi Thomas Trikasih Lembong melakukan aksi tak biasa dalam sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025. Mantan Menteri Perdagangan itu menyendok dan memakan
gula rafinasi
di depan majelis hakim ketika persidangan berlangsung.
Aksi tersebut dilakukan
Tom Lembong
sebagai respons atas pernyataan jaksa penuntut umum (JPU) yang menilai, gula rafinasi yang diimpor oleh sejumlah perusahaan atas penunjukannya saat menjabat sebagai menteri perdagangan tidak layak dikonsumsi masyarakat karena berisiko terhadap kesehatan.
Apa itu Gula Rafinasi?
Menurut laman resmi
Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia
, gula kristal rafinasi (GKR) merupakan jenis gula sukrosa yang diproduksi secara khusus untuk kebutuhan industri. Gula ini dibuat melalui serangkaian proses pemurnian dari gula kristal mentah (
raw sugar
) hingga tahap akhir pengemasan. Gula rafinasi memiliki tingkat kemurnian tinggi dengan nilai ICUMSA sebesar 45 IU yang menunjukkan kualitas warna putih cerah dan kadar kotoran yang sangat rendah.
Di Indonesia, gula kristal rafinasi umumnya digunakan oleh industri makanan dan minuman karena sektor ini membutuhkan bahan pemanis dengan spesifikasi tinggi terutama dalam hal kemurnian dan warna. Gula ini tidak ditujukan untuk konsumsi rumah tangga.
Bahan baku utama dalam produksi gula kristal rafinasi adalah gula mentah atau
raw sugar
, yaitu gula setengah jadi yang dihasilkan dari tanaman tebu atau bit gula melalui proses defekasi. Karena belum sepenuhnya murni, gula mentah tidak layak untuk dikonsumsi langsung oleh manusia dan penggunaannya dalam bentuk mentah dilarang oleh otoritas pangan seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Perbedaan Gula Alami dan Gula Rafinasi
Dikutip dari laman
cancercenter.com
, gula alami dan gula rafinasi sama-sama merupakan
karbohidrat
sederhana yang diubah tubuh menjadi
glukosa
sebagai sumber energi. Namun, keduanya memiliki perbedaan penting dalam asal-usul dan dampaknya terhadap kesehatan.
- Gula alami adalah jenis gula yang secara alami terkandung dalam bahan makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, dan susu. Gula ini disertai dengan serat, vitamin, dan mineral yang mendukung fungsi tubuh dan memperlambat penyerapan gula dalam darah.
- Gula rafinasi adalah gula yang telah mengalami proses pengolahan untuk meningkatkan rasa manis dan daya simpan. Gula ini biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman kemasan, seperti minuman ringan, kue, dan permen, serta tidak mengandung nutrisi lain yang bermanfaat bagi tubuh.
Contoh Gula Rafinasi
Sirup jagung
fruktosa
tinggi atau
high-fructose corn syrup
(HFCS) adalah salah satu bentuk gula rafinasi. Mengutip
Healthline
, proses pembuatannya dimulai dengan menggiling jagung menjadi pati yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi sirup jagung. Melalui penambahan enzim tertentu, kandungan fruktosa dalam sirup ditingkatkan sehingga menghasilkan rasa yang lebih manis.
Varian HFCS paling sering digunakan adalah HFCS 55 yang terdiri dari sekitar 55 persen fruktosa dan 42 persen glukosa. Kandungan fruktosa dalam komposisi ini hampir setara dengan gula meja (sukrosa).
HFCS umumnya dimanfaatkan untuk mempermanis makanan tetapi juga berperan sebagai pengawet dalam produk seperti jeli dan selai, serta mendukung proses fermentasi pada makanan seperti roti dan acar. Selain itu, HFCS sering ditambahkan ke berbagai makanan olahan seperti es krim dan minuman ringan untuk memberikan volume dan tekstur.
Raden Putri Alpadillah Ginanjar
dan
Ananda Ridho Sulistya
turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.