InfoMalangRaya.com – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memangkas anggaran puluhan universitas menyusul aksi demonstrasi pro-Palestina yang marak digelar di kampus-kampus.
Pada Selasa (11/03/2025), pemerintah AS mengirimkan surat kepada 60 perguruan tinggi dan universitas yang berisi ancaman pemotongan dana hibah sebagai tanggapan atas demonstrasi mahasiswa yang memprotes genosida ‘Israel’ terhadap warga Palestina di Gaza.
Surat tersebut, yang dikeluarkan oleh Kantor Hak-hak Sipil Departemen Pendidikan, dikirim ke semua universitas dan perguruan tinggi yang saat ini sedang diselidiki karena mengizinkan demonstrasi pro-Palestina.
Sejumlah universitas dan perguruan tinggi berada di bawah penyelidikan atas kemungkinan pelanggaran terhadap Undang-Undang Hak Sipil 1964, yang melarang diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, dan asal kebangsaan dalam program dan kegiatan yang menerima bantuan keuangan federal.
Departemen pendidikan berdalih bahwa protes tersebut merupakan “antisemitisme” yang mengancam keselamatan para mahasiswa Yahudi, meskipun banyak dari mereka yang berpartisipasi dalam gerakan menentang perang ‘Israel’ di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Sejumlah universitas top AS masuk dalam daftar tersebut termasuk Universitas Columbia, Cornell, Harvard, Princeton, dan Yale.
Pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan akan memotong dana hibah federal sebesar 400 juta dolar AS untuk Universitas Columbia “karena lembaga tersebut tidak bertindak dalam menghadapi pelecehan yang terus-menerus terhadap mahasiswa Yahudi.”
Bahkan, Departemen Pendidikan melakukan investigasi khusus terhadap lima universitas sebagai tanggapan atas protes pro-Palestina. Kelimanya adalah Universitas Columbia, Universitas Northwestern, Universitas Portland State, Universitas Berkeley, dan Universitas Minnesota.*