InfoMalangRaya.com– Presiden Amerika Serikat Donald Trump, hari Jumat (19/9/2025), mengumumkan bahwa biaya tahunan untuk permohonan visa kerja H-1B sebesar $100.000.
Visa kerja ini biasanya dipakai oleh tenaga kerja berketerampilan tinggi untuk bisa bekerja secara legal di AS untuk masa terbatas tiga tahun. Perusahaan-perusahaan teknologi di Amerika rutin menggunakan visa itu untuk mendatangkan para pekerja asing, yang kebanyakan berasal dari India dan China.
Pada 2025, lebih dari 70% pemohon visa yang disetujui berdasarkan program itu berasal dari India.
Setiap tahun, jumlah terbatas 85.000 visa ditawarkan dalam dua kategori. Saat ini pemohon visa membayar biaya murah untuk bisa mengikuti undian, dan apabila aplikasinya terpilih, mereka harus membayar biaya proses pembuatan visa. Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing biasanya yang menanggung biaya-biaya tersebut.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan biaya visa baru ini bertujuan untuk menekan pihak perusahaan untuk merekrut dan melatih lebih banyak warga Amerika Serikat sendiri sebagai pegawai.
“Latih orang Amerika, Berhenti mendatangkan orang (asing) yang mengambil pekerjaan kita,” kata Lutnik seperti dilansir DW.
“Kita butuh pekerja. Kita butuh pekerja hebat, dan ini hampir dipastikan hal itu akan terjadi,” kata Trump dari ruang kerjanya di Oval Office.
Para pengkritik kebijakan keras Trump terhadap para pekerja asing berketerampilan tinggi menilai langkah itu justru akan mengurangi daya saing fi sektor industri teknologi, sementara perusahaan juga terbebani biaya tambahan jutaan dolar. Namun, sebagian lain menilai sistem yang ada sekarang perlu direformasi, karena marak penipuan dan sering diakali pihak perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil dengan biaya murah.
Sejauh ini belum jelas bagaimana ketentuan baru itu akan mulai berlaku, atau apakah akan digugat ke pengadilan. Biaya visa biasanya ditetapkan oleh Kongres AS setelah melalui pertimbangan publik selama berbulan-bulan.
Menurut laporan CBS News, biaya visa AS saat ini berkisar antara $1.700 sampai di atas $4.000.
Menurut data pemerintah, Amazon dan unit usaha cloud computing AWS merupakan perusahaan dengan visa yang disetujui terbanyak pada 2025 yaitu mencapai 12.000. Sementara Microsoft dan Meta mencapai 5.000.
Selain mengumumkan biaya baru visa H-1B, pada kesempatan yang sama Trump mengumumkan program “Trump Gold Card” visa seharga $1 juta yang memberikan peluang kepada pemegangnya visa untuk bisa menjadi warga negara AS. Pihak perusahaan bisa mensponsori seseorang dalam program tersebut dengan biaya $2 juta.*