InfoMalangRaya.com– Puluhan sukarelawan menggunakan saringan untuk mengayak pasir di pantai-pantai di bagian barat laut Spanyol, hari Selasa (9/1/2024) untuk memungut jutaan biji plastik berukiran kecil yang tersapu ke pantai beberapa hari terakhir, yang dapat membahayakan kehidupan satwa liar.
Biji plastik (nurdles) tersapu ke pesisir di daerah Galicia setelah enam peti kemas terjatuh ke laut pada 8 Desember dari sebuah kapal Maersk berbendera Liberia, yang kala itu sedang berlayar menuju Pelabuhan Algeciras di Spanyol menuju Rotterdam, Belanda.
Salah satu peti kemas memuat kantong-kantong berisi biji plastik, menurut maskapai pelayaran Maersk yang memiliki peti-peti kemas tersebut.
Terkadang disebut sebagai ‘air mata putri duyung’, biji plastik berbentuk butiran bundar kecil merupakan merupakan bahan utama pembuatan beragam produk mukai dari bumper mobil sampai mangkok salad.
Berukuran kurang dari 5 mm, biasanya biji plastik tidak langsung tampak oleh mata ketika tersapu ke pantai dan bercampur dengan pasir, kecuali dalam jumlah sangat banyak. Biji-biji plastik ini sudah lama menjadi masalah yang menyelimuti pesisir barat laut Spanyol dan sulit untuk dipungut karena berbaur dengan pasir pantai.
“Kami mengumpulkan pelet-pelet ini dengan peralatan milik kami sendiri,” kata Adriana Montoto, seorang apoteker berusia 35 tahun, menyoroti bahwa bukannya pihak berwenang yang seharusnya bertindak mengatasi masalah itu tetapi justru kelompok masyarakat yang berinisiatif “mengurus semuanya”.
Sonia Iglesias Rey, seorang pembantu rumah tangga berusia 26 tahun yang datang ke pantai di Noia untuk membantu, menggunakan wadah bambu untuk mengumpulkan biji plastik yang mengapung di air.
Ecologistas en Accion, salah satu LSM penyelenggara aksi bersih-bersih itu, menuding pihak berwenang setempat “diam saja”.
Akan lebih mudah untuk mengumpulkan “seluruh kantong berisi biji plastik” tidak lama setelah peti-peti kemas terjatuh dari kapal, kata Cristobal Lopez, seorang jubir kelompok itu.
Biji plastik yang dibiarkan berserakan berpotensi ditelan oleh ikan dan burung yang mengiranya sebagai makanan. Apabila sudah termakan oleh mereka plastik tersebut mulai memasuki mata rantai makanan manusia.
“Bentuk dan ukurannya menarik minat banyak spesies burung, ikan dan krustasea yang mengiranya sebagai telur ikan” dan akibatnya mereka bisa mati “setelah perutnya penuh dengan plastik”, kata Ecologistas en Accion memberikan peringatan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP.
Pesisir Atlantik yang terjal di Galicia, dengan ratusan ceruk tersembunyi, teluk kecil, dan pantai terpencil, merupakan jantung industri kerang di Eropa.
Pada tahun 2002, pesisir kawasa yang hijau asri itu hancur akibat tumpahan bahan bakar minyak dalam jumlah besar dari kapal tanker Prestige, yang merupakan bencana ekologi terburuk di Spanyol.
Sejauh ini, tumpahan biji plastik paling banyak ditemukan di daerah Vigo, Pontevedra, Noia dan La Coruna. Namun, sebagian juga ditemukan di pantai bagian utara Spanyol.
“Kami tidak mengetahui seberapa besar kerusakan yang mungkin terjadi,” kata Menteri Lingkungan Hidup Teresa Ribera kepada radio Cadena Ser pada hari Selasa seperti dilansir AFP.
Pohak kejaksaan tingkat negara bagian setempat sudah mulai melakukan penyelidikan seputar bagaimana biji-biji plastik itu bisa mencemari lingkungan pesisir Galicia. Isu ini juga memicu aksi saling tuding di kalangan politik, menjelang pemilu lokal bulan depan di mana Galicia merupakan basis dari partai konservatif oposisi Partai Rakyat (PP)
Pemerintah pusat Spanyol yang dikuasai politisi kiri menuding pemerintah daerah Galicia, yang sejak 2009 dikuasai PP, terlalu lambat untuk meminta bantuan.
Pembersihan pantai tidak dapat semata-mata mengandalkan sukarelawan dan LSM lingkungan, kata seorang jubir Kementerian Lingkungan Hidup kepada AFP.
Hari Selasa, Partai Sumar yang merupakan mitra yunior dalam koalisi pimpinan perdana menteri Sosialis Pedro Sanchez, melayangkan gugatan hukum terhadap pemerintah daerah Galicia yang ditudingnya “tidak berbuat apa-apa” untuk mengatasi masalah tersebut.
Setelah sebelumnya meremehkan butiran plastik yang berserakan di pesisir, pemerintah daerah Galicia hari Selasa menaikkan level peringatan polusinya ke tingkat dua, sebuah langkah awal yang perlu dilakukan untuk meminta bantuan dari pemerintah pusat.
Biji plastik yang termakan oleh hewan tidak hanya membahayakan hewan itu sendiri tetapi juga akan memasuki rantai makanan manusia. Lebih parah lagi, plastik yang dibiarkan seiring dengan waktu akan tercampur dengan zat kimia lain di laut sehingga akan menjadikannya semakin beracun.*