InfoMalangRaya.com– Menteri Luar Negeri Turki, hari Kamis (13/3/2025), terbang ke Damaskus menyusul desakan Ankara yang bersikeras para petempur asing harus dikeluarkan dari Suriah.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan melakukan kunjungan kerja ke Suriah dengan didampingi menteri pertahanan dan kepala intelijen, kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, lansir AFP.
Fidan diagendakan bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, menurut laporan stasiun televisi plat merah Turki TRT. Sharaa merupakan pimpinan kelompok HTS yang memimpin perlawanan yang berhasil menggulingkan rezim Bashar Assad pada Desember 2024. HTS memperoleh dukungan penuh dari pemerintah Turki.
Kunjungan Fidan ini dilakukan tiga hari setelah pemerintahan Suriah yang baru menandatangani kesepakatan dengan pimpinan Syrian Democratic Forces (SDF) – gabungan kelompok bersenjata yang didominasi kelompok etnis Kurdi – guna mengintegrasikan pemerintahan otonomi Kurdi ke dalam pemerintahan nasional Suriah.
Kesepakatan itu mengharuskan pembubaran kelompok-kelompok bersenjata dan pemerintahan yang akan menaungi seluruh wilayah Suriah dalam satu kesatuan, setelah tercabik-cabik selama 13 tahun perang saudara.
SDF, yang perannya dipandang sangat berarti dalam peperangan melawan ISIS alias Daesh alias IS, didominasi oleh pasukan dari kelompok Kurdish People’s Protection Units (YPG).Ankara memandang YPG sebagai cabang atau kepanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok perlawanan etnis Kurdi yang dinyatakan terlarang dan sejak 1984 mengobarkan pemberontakan terhadap Turki dengan tujuan mendirikan negara Kurdi merdeka.
Ankara, yang menekan para pemimpin baru Suriah untuk bertindak menyelesaikan isu YPG – yang menguasai wilayah cukup luas di utara Suriah yang berbatasan langsung dengan wilayah selatan Turki, memantau dengan seksama proses integrasi SDF ke dalam pemerintahan Suriah yang baru.
Sementara itu sebuah sumber diplomatik Turki mengatakan kepada AFP bahwa Turki akan menggelar pertemuan tingkat tinggi regional pada bulan April guna mendiskusikan operasi-operasi anti-ISIS.*