InfoMalangRaya.com—Turkiye ingin menjadi ‘perantara’ untuk menghentikan kerusuhan di Sudan dan berdiskusi dengan kedua pihak yang bertikai untuk gencatan senjata.
“Kedua belah pihak adalah saudara kita di Sudan. Kami sedang bernegosiasi untuk menghentikan konflik,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dikutip Anadolu Agency.
Cavusoglu mengatakan warga Turki yang ingin kembali ke negaranya akan dievakuasi dari Sudan saat wilayah udara dibuka sejak Kamis. Banyak negara asing, termasuk di Eropa, telah meminta bantuan dari Türkiye untuk mengevakuasi warganya dari Sudan, katanya.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, pertempuran yang berlangsung selama 5 hari antara tentara Sudan dan pejuang RSF di Khartoum dan sekitarnya, menyebabkan sedikitnya 270 orang tewas dan 2.600 lainnya luka-luka.
Ketidaksepakatan antara dua saingan militer atas reformasi militer dan keamanan telah berubah menjadi konflik berdarah dalam beberapa bulan terakhir.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat dalam langkah yang dikecam oleh kekuatan politik sebagai kudeta.
Masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024.*
Leave a Comment
Leave a Comment