InfoMalangRaya.com– Kementerian Kesehatan Turki meluncurkan kampanye nasional pencegahan obesitas yang semakin merebak di negeri itu.Inisiatif itu bertekad untuk menjangkau 10 juta orang antara 10 Mei dan 10 Juli 2025, lapor Hurriyet Daily News (13/5/2025).
Menteri Kesehatan Kemal Memişoğlu mengumumkan bahwa tim kesehatan akan disebar ke 81 provinsi di seluruh Turki guna mengukur Body Mass Index (BMI) warga di tempat-tempat umum, perkampungan dan berbagai acara dan tempat lainnya.
Setelah dilakukan proses pengukuran BMI, individu yang terkategori kelebihan berat badan akan diarahkan untuk mengunjungi fasilitas-fasilitas resmi guna mendapatkan pengarahan tentang gaya hidup sehat dan tindak lanjut rutin dari para ahli.
BMI merupakan indikator yang digunakan secara luas guna menghitung lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan seseorang. Obesitas didefinisikan sebagai kondisi dengan BMI 30 atau lebih, dan dianggap sebagai penyakit kronis dan progresif yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk genetika, lingkungan, kondisi sosial ekonomi serta psikologis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Turki termasuk salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan obesitas paling cepat di dunia. Sementara obesitas global diperkirakan mempengaruhi 70 persen populasi pada tahun 2060, proyeksi untuk Turki bahkan lebih tinggi yaitu 94 persen.
Menurut Profesor Ömer Faruk Başer dari Turkish Paediatric Association, satu dari lima anak di Turki mengalami satu atau lebih bentuk gangguan gizi. Mengkonsumsi makanan yang nilai gizinya buruk, dianggap sebagai malnutrisi. Dari jumlah anak-anak penderita gangguan makan di Turki, sekitar 15 persen termasuk dalam kategori obesitas.
Negara itu sekarang menyaingi Amerika Serikat dalam hal prevalensi obesitas, karena sekitar 30 persen penduduknya terkategori obesitas, menurut Profesor Mehmet Cindoruk, kepala Asosiasi Gastroenterologi Turki.*