InfoMalangRaya.comβ Kementerian Kesehatan Jepang akan melarang zat sintetis turunan dari ganja alias kanabis yang belum lama ini ditemukan dalam produk permen lunak (gummy) yang membuat sejumlah orang yang mengkonsumsinya jatuh sakit.
Sebuah panel pakar di Kementerian Kesehatan yang pada hari Selasa berkumpul untuk membahasnya, memutuskan untuk menambahkan zat sintetis tersebut ke dalam daftar βnarkoba terlarangβ pada hari Rabu (22/11/2023) dan larangannya berlaku efektif mulai 2 Desember.
Setelah dimasukkan ke dalam daftar itu, pembuatan, penjualan, kepemilikan, penggunaan, pembelian, dan pengalihan atau pemindahan hexahydrocannabihexol (HHCH) β yang secara kimiawi mirip dengan senyawa yang terdapat pada tanaman ganja dan dapat menyebabkan halusinasi dan gangguan memori β akan dilarang berdasarkan undang-undang farmasi dan alat kesehatan. Pelanggarnya diancam dengan hukuman penjara maksimal tiga tahun atau denda hingga Β₯3 juta ($20.000) atau kombinasi keduanya, lapor Japan Times.
Jepang sudah melarang THC, zat kimia utama di dalam ganja yang menyebabkan penggunanya teler alias mabuk. Namun, meskipun sudah ada larangannya penggunaan turunan dari THC terus meluas, membuat polisi kesulitan untuk menjeratnya.
Kementerian Kesehatan secara konsisten menambahkan zat sintetis turunan atau mirip THC ganja ke dalam daftar narkotika terlarang.
Namun, peracik narkoba rupanya pandai mengakali komposisi kimianya agar luput dari jeratan hukum, contohnya menciptakan HHCH yang selama ini belum ada larangannya.
βProduk yang disebut sebagai βpermen karet ganjaβ berbahaya, jadi kami ingin memperingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsinya,β kata Menteri Kesehatan Keizo Takemi pada konferensi pers hari Senin (20/11/2023).
Pada hari yang sama, pemeriksaan di lokasi dilakukan atas perusahaan WWE yang berbasis di Osaka, menyusul laporan tentang orang yang jatuh sakit setelah mengkonsumsi permen lunak buatan perusahaan itu, dengan gejala mirip keracunan zat yang terkandung dalam ganja. Setelah penggerebekan, perusahaan tersebut diperintahkan untuk menghentikan penjualan sampai analisis bahan-bahannya selesai.
Penggerebekan juga dilakukan pada hari Selasa di pabrik WWE lain, menurut laporan NHK. Aparat menunjukkan kantong-kantong berisi permen lunak bertuliskan HHCH pada kemasannya.
Kepolisian wilayah Tohoku juga melakukan inspeksi di sebuah toko ritel di daerah Aoba di kota Sendai yang menjual permen tersebut.
Awal bulan ini, dua orang di Sapporo jatuh sakit dan harus dibawa ke rumah sakit setelah mengkonsumsi permen tersebut. Keduanya kemudian menjalani tes dengan hasil positif ganja. Polisi di Hokkaido sedang menyelidiki kasus itu dan mencari tahu apakah permen dibuat oleh perusahaan berbasis di Osaka yang sama, lapor NHK.
Pada Jumat pekan lalu, pemeriksaan di lokasi juga dilakukan di tiga tempat usaha di Tokyo dan dua di Osaka. Kandungan HHCH ditemukan pada produk yang diambil dari salah satu toko di Tokyo.
Pemerintah Jepang tegas melarang konsumsi ganja untuk rekreasi, dengan alasan penggunaannya berpotensi menjadi βpintu gerbangβ penyalahgunaan narkoba jenis lain yang lebih keras dan berbahaya.
Selasa pekan lalu, Majelis Rendah di parlemen Jepang meloloskan rancangan undang-undang yang melegalkan produk medis yang berasal dari ganja, tetapi secara eksplisit tetap mempertahankan larangan terhadap bentuk ganja lainnya.*
Leave a Comment
Leave a Comment