Infomalangraya.com –
Saat gambar dan video yang dihasilkan AI menjadi lebih menonjol di Twitter, perusahaan sedang menguji fitur baru yang dapat memudahkan orang untuk mengidentifikasi “media yang menyesatkan” yang berpotensi. Perusahaan sedang bereksperimen dengan Catatan Komunitas untuk media, yang akan menerapkan pemeriksaan fakta yang bersumber dari banyak situs ke foto dan klip video tertentu.
Fitur ini memungkinkan kontributor Catatan Komunitas yang memiliki peringkat cukup tinggi untuk menerapkan catatan pada gambar yang dibagikan dalam tweet. Seperti catatan pada tweet, label dapat menambahkan “konteks” tambahan ke gambar, seperti menunjukkan apakah foto dibuat menggunakan AI generatif atau dimanipulasi.
Dari gambar yang dihasilkan AI hingga video yang dimanipulasi, media yang menyesatkan adalah hal biasa. Hari ini kami menguji coba fitur yang memberikan kekuatan super ke tangan kontributor: Notes on Media
Catatan yang dilampirkan pada gambar akan secara otomatis muncul pada gambar yang cocok baru-baru ini & yang akan datang. pic.twitter.com/89mxYU2Kir
— Catatan Komunitas (@CommunityNotes) 30 Mei 2023
Fitur tersebut juga dapat mengatasi penyebaran virus dari foto-foto tersebut. Menurut Twitter, tujuannya adalah agar catatan muncul secara otomatis pada salinan “baru-baru ini dan yang akan datang” dari gambar yang sama meskipun dibagikan oleh pengguna terpisah dalam tweet baru. Namun, Twitter mencatat bahwa perlu waktu untuk menyempurnakan pencocokan gambarnya. “Saat ini dimaksudkan untuk melakukan kesalahan pada sisi presisi saat mencocokkan gambar, yang berarti kemungkinan tidak akan cocok dengan setiap gambar yang terlihat cocok untuk Anda,” perusahaan tersebut . “Kami akan berupaya menyesuaikan ini untuk memperluas cakupan sambil menghindari kesalahan pencocokan.”
Penting juga untuk menunjukkan bahwa rekam jejak Catatan Komunitas jauh dari sempurna. Meskipun fitur terkadang dapat menghasilkan pemeriksaan fakta bernuansa atau sanggahan klaim palsu, kontributor Catatan Komunitas sendiri memilikinya bahwa fitur tersebut “tidak kebal terhadap kesalahan atau melanggengkan kesalahpahaman umum.”
Untuk saat ini, Twitter sedang menguji catatan media untuk tweet dengan satu gambar saja, tetapi perusahaan mengatakan berencana untuk memperluas fitur ke tweet dengan banyak gambar dan video di masa mendatang. Twitter bukan satu-satunya platform yang bergulat dengan kebangkitan generatif dan AI serta penyebaran . Google juga baru-baru ini memiliki fitur yang akan membantu pengguna melacak riwayat gambar dalam pencarian, yang dapat membantu pencari mengetahui apakah foto itu palsu atau tidak.
