InfoMalangRaya.com– Seorang wanita Nigeria bernama Shamsiyya Abubakar kebanjiran bantuan dari orang tak dikenal setelah kesulitan hidupnya disorot kamera BBC. Padahal biasanya uang senilai 5 ribu rupiah saja sulit didapat dan dia sempat berdoa minta mati.
Shamsiyya mulai kehilangan semangat hidup seiring dengan kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya yang beranggotakan sembilan orang.
Wanita berusia 32 tahun itu terpaksa mengkonsumsi afafata, gabah beras sisa penggilingan padi, yang biasanya dibuang atau dijadikan pakan ternak karena terlalu keras untuk dimakan manusia.
Ibu muda yang masih memiliki bayi baru lahir itu mengatakan kepada BBC Pidgin bagaimana kesulitan hidup membuat pikirannya dipenuhi hal-hal buruk dan kelam.
“Terkadang saya berkata kepada diri sendiri: ‘Daripads hidup seperti ini, bukankah lebih baik saya mati?’,” katanya dalam bahasa Hausa saat diwawancarai BBC Pidgin.
Kesulitan hidup serupa sebenarnya saat ini banyak dialami oleh rakyat Nigeria.
Namun, sejak wawancara tersebut ditayangkan hari Selasa (27/2/2024), banyak orang tak dikenal mengirimkan bantuan beras dan uang ke rumah Shamsiyya.
Bantuan tidak terduga itu telah mengubah hidupnya, kata Shamsiyya saat diwawancarai untuk kedua kali oleh BBC.
“Saya tidak pernah melihat uang sebanyak itu dalam hidup saya… Saya sangat bersyukur,” ujar wanita berhijab itu.
“Saya mendapatkan uang tunai dari sejumlah orang, sementara lainnya membawakan beras bagus dan tepung jagung, sehingga kami memiliki bahan makanan berkualitas baik yang cukup untuk dimakan sekarang,” imbuhnya.
Suaminya, Haruna Abubakar, juga menunjukkan sukacita atas rezeki yang diterima keluarganya.
“Pada hari video BBC itu, kami tidak punya apa-apa untuk dimakan. Saya kesulitan untuk mendapatkan uang 500 naira untuk membeli secangkir beras,” kata Haruna.
Uang 500 naira nilai tukarnya sekitar $0,32 atau setara 5.000 rupiah.
“Hari ini, saya adalah seorang pria yang berbahagia sebab kehidupan kami berubah dan kami memiliki makanan yang cukup.”
Sani Isah, salah satu warga yang membawa bahan makanan ke rumah Abubakar, mengaku menangis mendengar kisah pilu keluarga itu.
“Menurut saya kasus wanita itu patut membuat malu para pemimpin kami. Saya benar-benar menangis menonton videonya. Bagaimana mungkin seseorang berdoa minta mati dan bukannya hidup hanya karena tidak ada makanan?” kata Sani Isah.
“Saya berdoa supaya orang lain yang bernasib seperti wanita ini jugabakan mendapatkan bantuan yang mereka perlukan yang akan mengubah hidup mereka,” ujarnya.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Shamsiyya mengaku akan menjadikan sebagian bantuan yang diterimanya untuk modal usaha, yang diharapkan dapat menjadi sumber nafkah bagi keluarganya.
Nigeria, negara Afrika yang cukup banyak memiliki sumber minyak, saat ini sedang mengalami krisis ekonomi paling buruk kurun beberapa generasi, yang menyebabkan kekurangan pangan di mana-mana.
Hari Selasa, ribuan orang turun ke jalan guna memprotes cara pemerintah mengatasi masalah ekonomi.
Tingginya harga beras, yang merupakan bahan pokok bagi masyarakat Nigeria, merupakan sumber frustasi terbesar rakyat. Beras harganya saat ini naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Bukan hanya keluarga Abubakar yang terpaksa mengkonsumsi afafata. Sebagian lain yang bernasib lebih buruk bahkan tidak bisa makan sama sekali.*