UIN Raden Mas Said Surakarta Berikan Pendampingan untuk Pengembangan Kampung Ekonomi Kreatif
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta melakukan langkah nyata dalam mendukung masyarakat lokal melalui kegiatan pendampingan pengembangan Kampung Ekonomi Kreatif. Acara ini diadakan di Gedung SBSN kampus dan mengumpulkan sekitar 150 perwakilan dari lima desa di sekitar Surakarta. Mereka berkumpul untuk belajar cara menggali potensi desa dan menyusun strategi agar kampung mereka lebih maju dan berdaya saing.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Raden Mas Said. Ketua LPPM, Prof. M. Latif Fauzi, menjelaskan bahwa pendampingan ini adalah bagian dari upaya universitas untuk berkontribusi langsung pada kesejahteraan masyarakat. “Kami tidak hanya ingin mengidentifikasi masalah dan potensi di desa-desa ini, tapi juga membantu mereka merancang langkah-langkah konkret untuk pengembangan. Tujuan besarnya adalah menjadikan desa-desa ini sebagai kampung binaan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), dengan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utamanya,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-33 UIN Raden Mas Said Surakarta. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Zainul Abas, menyampaikan rasa bangganya atas inisiatif ini. “Pendampingan ini adalah wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Kami ingin desa-desa di sekitar kampus merasakan dampak positif dari keberadaan UIN. Membantu mereka menuju SDGs berarti turut mendukung misi global untuk mengentaskan kemiskinan, melindungi lingkungan, dan memastikan kesejahteraan untuk semua hingga tahun 2030,” katanya.
Ia juga memuji LPPM atas langkah awal mereka dalam merintis konsep Kampung SDGs yang inovatif. Sementara itu, Dr. Khasan Ubaidillah, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan fasilitator berpengalaman yang ahli di bidangnya. Para fasilitator ini membimbing peserta untuk memetakan tantangan dan peluang di desa masing-masing, mengidentifikasi sumber daya lokal yang bisa dimanfaatkan, dan merumuskan strategi pengembangan yang sesuai dengan karakter unik setiap desa.
“Kami ingin setiap desa bisa menemukan ciri khasnya sendiri, lalu mengembangkannya menjadi pusat ekonomi kreatif yang kuat. Misalnya, ada desa yang mungkin unggul di kerajinan tangan, sementara desa lain bisa fokus pada kuliner atau wisata lokal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Khasan menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan langkah strategis untuk memperkuat peran UIN sebagai mitra pembangunan masyarakat. Dengan kolaborasi yang erat antara kampus dan warga, universitas berharap desa-desa binaan ini bisa menjadi contoh kampung yang mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan. “Kami ingin desa-desa ini tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dengan memanfaatkan potensi lokal secara maksimal. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Acara ini mendapat sambutan hangat dari peserta, yang antusias mengikuti setiap sesi pendampingan. Dengan pendekatan yang praktis dan berbasis kolaborasi, UIN Raden Mas Said Surakarta menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi bagi tantangan lokal, sekaligus mendukung visi global pembangunan berkelanjutan.