InfoMalangRaya.com – Pertempuran antara Iran dan ‘Israel’ dapat mengalihkan perhatian dunia dari serangan Rusia ke Ukraina, kata pejabat Ukraina.
“Bagi Ukraina, tantangannya adalah harga minyak, karena jika harga tetap tinggi untuk waktu yang lama, Rusia akan mendapatkan keuntungan,” kata seorang sumber politik senior Ukraina pada Kamis, melansir TRT World.
‘Israel’ melancarkan pengeboman besar-besaran terhadap Iran sejak minggu lalu yang kemudian memicu Teheran – sekutu dekat Rusia – untuk membalas dengan rudal dan pesawat nirawak. Konflik tersebut telah mendorong naiknya harga minyak yang merupakan salah pendapatan utama Rusia dalam mendanai perang mereka melawan Ukraina.
Meski Ukraina menyambut baik serangan ‘Israel’ terhadap negara yang secara langsung menyediakan dan membantu persenjataan bagi Rusia, konflik tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Rusia.
“Rezim Iran adalah sekutu Rusia, jadi semakin banyak yang mereka kalahkan, semakin baik,” kata sumber Ukraina tersebut. “Secara keseluruhan, Israel telah berbuat baik kepada seluruh dunia. Itu fakta,” tambah sumber tersebut.
Namun, konflik itu juga menimbulkan kemungkinan melemahnya dukungan dan perhatian AS terhadap Ukraina. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, sekutu terdekat ‘Israel’, telah memperjelas bahwa prioritas keamanannya adalah Timur Tengah dan Asia, dengan Eropa berada di urutan paling bawah.
Mengalihkan dukungan dan perhatian AS
Ini bisa berarti serangan udara yang mematikan Rusia akan mendapat reaksi yang tidak terlalu keras dari Gedung Putih yang sudah memandang konflik Ukraina sebagai masalah Eropa.
Upaya Kiev untuk melobi agar mendapat lebih banyak dukungan dari Washington telah diperumit oleh menegangnya hubungan antara Trump dan Volodymyr Zelenskyy, pemimpin Ukraina.
Zelenskyy baru-baru ini mengakui kepada wartawan bahwa perang antara Iran dan ‘Israel’ membawa risiko bagi Kiev.
“Tidak seorang pun mengklaim memiliki hubungan yang lebih penting daripada Amerika dan Israel, tetapi kami ingin melihat bantuan ke Ukraina tidak akan berkurang karena ini,” katanya.
“Itu adalah faktor yang memperlambat bantuan ke Ukraina,” tambahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan media AS, pemimpin Ukraina mengatakan pada awal bulan ini bahwa Washington dapat mengirim “20.000” rudal yang dibutuhkan Ukraina untuk menembak jatuh pesawat nirawak Rusia ke Timur Tengah sebagai gantinya.
Pejabat senior di kantor Zelenskyy mengatakan setelah pecahnya perang di Gaza, hal itu telah memacu Ukraina untuk fokus mengembangkan industri persenjataannya sendiri.*