InfoMalangRaya.com – Sebuah video viral di TikTok yang mengkritik perilaku dan ulah turis Israel kembali memicu perdebatan di Thailand. Unggahan tersebut muncul di tengah meningkatnya laporan warga di destinasi wisata populer terhadap mereka.
Salah satu video, yang diunggah oleh pengguna TikTok @djudjunzumba pada 11 Oktober 2025, telah mendapatkan lebih dari 50.000 like dan menuduh wisatawan Israel bersikap arogan, menuntut pelayanan gratis, dan mengabaikan adat istiadat setempat. “Mereka menginginkan semuanya gratis,” kata pengguna tersebut, mengonfirmasi laporan yang dibagikan oleh pengguna lain.
Pengguna lain, @lifeofaydinx, juga mengunggah video berisi kecaman. Ia menggambarkan wisatawan Israel sebagai “arogan secara spiritual,” menyebut mereka berperilaku kasar dan mengabaikan norma-norma budaya Thailand. Ia mengatakan Pai—yang dulu dikenal sebagai surga yang tenang bagi para backpacker—telah “dibanjiri wisatawan Israel yang berisik dan tidak sopan.”
Keresahan warganet Thailand diperkuat dengan laporan media setempat. Pada bulan Februari, Bangkok Post melaporkan bahwa empat pria Israel ditangkap dan kemudian dideportasi setelah merusak properti di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Pai.
Kelompok tersebut berbuat onar di IGD setelah seorang teman terluka dalam kecelakaan sepeda motor dan menolak pergi sampai polisi turun tangan. Mereka didenda 3.000 baht masing-masing, dan visa mereka dicabut.
Seorang dokter di rumah sakit menulis dalam sebuah unggahan media sosial bahwa ini bukan pertama kalinya staf menghadapi “pengunjung Israel yang kasar dan agresif.”
Ia mengatakan beberapa turis di Pai telah mengoperasikan sekolah sepeda motor ilegal atau mengemudi tanpa SIM, yang menyebabkan lebih banyak kecelakaan. Unggahannya memicu kemarahan publik dan kembali menyerukan penegakan hukum yang lebih ketat.
Meningkatnya turis Israel ke Thailand menyusul serangan Hamas pada Oktober 2023 terhadap Israel dan mobilisasi militer besar-besaran setelahnya. Banyak pelancong adalah tentara cadangan muda yang mencari istirahat setelah berbulan-bulan bertugas.
Para pemilik bisnis lokal di Pai juga menyuarakan rasa frustrasi mereka, menggambarkan tamu-tamu Israel sebagai orang yang suka membantah dan menuntut. “Mereka tidak mendengarkan. Mereka berdebat. Mereka menuntut perlakuan khusus,” ujar seorang manajer dalam sebuah unggahan TikTok.*







