Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1JCj2M - Info Malang Raya

    Perjalanan Viktor Gyokeres ke Arsenal

    2 Agustus 2025
    Justin Hubner Fortuna Sittard - Info Malang Raya

    Debut Pahit Justin Hubner

    2 Agustus 2025
    AA1IC3eY - Info Malang Raya

    Alwi Farhan Lolos Semifinal Macau Open 2025, Masih Bingung dengan Hasilnya

    2 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Perjalanan Viktor Gyokeres ke Arsenal
    • Debut Pahit Justin Hubner
    • Alwi Farhan Lolos Semifinal Macau Open 2025, Masih Bingung dengan Hasilnya
    • Percepatan Pelaporan APBD Akuntabel, BPKAD Gelar Workshop Tata Kelola Keuangan OPD
    • Lowongan Kerja Management Trainee PT Sumber Graha Sejahtera: Syarat Lengkapnya Di Sini
    • Alexander Isak Latihan Mandiri di Fasilitas Real Sociedad Saat Tak Ikut Tur Pramusim Newcastle!
    • Simulasi klinis berfokus pada kepemilikan | Siniar
    • Firasat Alwi Farhan Semakin Menggila di Lapangan Usai Masuk Semifinal Macau Open 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Umat Islam Bergabung dengan Budha dan Kristen Melawan Junta Militer Myanmar
    INTERNASIONAL

    Umat Islam Bergabung dengan Budha dan Kristen Melawan Junta Militer Myanmar

    By admin21 Oktober 2024
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Umat Islam Bergabung dengan Budha dan Kristen Melawan Junta Militer Myanmar - Info Malang Raya

    Di sebuah perbukitan hijau nan subur di Tanintharyi, Myanmar selatan, para pejuang perlawanan yang ditempatkan di pos memeriksa mobil dan truk yang melaju ke kota terdekat yang dikuasai junta militer. Suasana seperti ini merupakan pemandangan umum di wilayah tersebut, sejak militer melakukan kudeta tahun 2021.
    Di antara para pejuang perlawanan itu ada kelompok yang disebut 3rd Company. Mereka adalah para pejuang Muslim yang telah bergabung dalam barisan perlawanan bersenjata yang didominasi oleh Kristen dan Budha, yakni the Karen National Union (KNU).
    Secara resmi diberi nama Kompi ke-3 Brigade 4 di KNU. Jumlahnya sekitar 130 prajurit. Ini hanyalah sebagian kecil dari puluhan ribu prajurit yang berjuang melawan junta militer Myanmar.
    Belum lama ini wartawan Al Jazeera mengunjungi markas para pejuang tersebut. Lokasinya di antara pegunungan yang diselimuti hutan di bagian selatan Myanmar. Kelompok Muslim ini seperti menyatukan kembali benang yang hampir terlupakan dalam jalinan rumit konflik Myanmar.
    “Beberapa daerah difokuskan pada etnis yang memiliki negara bagian mereka sendiri,” kata pemimpin 3rd Company, Mohammed Eisher, 47 tahun. Ia menjelaskan tentang gerakan perlawanan bersenjata yang telah lama berperang melawan militer Myanmar.
    Di Tanintharyi, kata Eisher, tidak ada satu kelompok pun yang mendominasi. Selain itu, penindasan oleh junta militer telah menimpa semua kelompok. “Selama militer masih berkuasa, umat Islam dan semua orang lainnya akan tertindas,” katanya.
    Eisher berharap keberagaman di dalam pasukan perlawanan akan membantu meredakan ketegangan budaya dan regional yang sebelumnya telah menyebabkan konflik di Myanmar. Menurut para cendekiawan, bergabungnya elemen Muslim menggambarkan sifat inklusif kaum perlawanan dan mampu mengakomodasi kelompok-kelompok yang sebelumnya terpinggirkan.
    Berbagai Garis Keturunan
    Umat Islam di Myanmar berasal dari beragam garis keturunan. Ada etnis Rohingya di bagian barat, etnis Muslim keturunan India dan Cina, serta suku Kamein yang nenek moyangnya diyakini sebagai pemanah pangeran Mughal (India) yang mencari perlindungan di kerajaan Arakan pada abad ke-17. Sekarang wilayah ini menjadi bagian dari Myanmar.
    Di wilayah Tanintharyi, sebagian Muslim merupakan keturunan pedagang Arab, Persia, dan India. Ada pula orang Melayu Burma yang dikenal sebagai Pashu, suku Karen dan Mon, suku Bamar dari kota Dawei dan Myeik, dan lain-lain.
    Meskipun seragamnya berlambang KNU, para prajurit Muslim membawa lencana bintang dan bulan sabit di tas mereka. Hal ini melambangkan garis keturunan mereka dari the All Burma Muslim Liberation Army (ABMLA).
    Yang perempuan mengenakan hijab. Kaum laki-laki biasa memakai thobe, jubah tradisional berlengan panjang yang panjangnya sampai ke mata kaki seperti yang sering dikenakan oleh pria dan wanita di negara-negara Muslim.
    Bacaan ayat-ayat al-Qur’an bergema dari sebuah masjid, sementara sajadah digelar di pos-pos perjuangan yang terpencil. Sepanjang bulan suci Ramadan, para pejuang berpuasa dan menunaikan shalat tarawih.
    Junta militer Myanmar yang didukung oleh para biksu nasionalis garis keras selama ini menggambarkan kaum Muslim sebagai ancaman serius bagi budaya Budha Burma. Itulah sebabnya komunitas Muslim –yang telah tinggal lebih dari satu milenium di Myanmar—kerap menjadi kambing hitam, mengalami penindasan, dan tidak diakui sebagai warga negara.
    “Umat Muslim di Myanmar sangat rentan dan telah menjadi korban kekerasan yang signifikan,” kata cendekiawan Myanmar, Ashley South. “Namun di wilayah Karen, sering ditemukan masyarakat yang hidup damai.”
    Para pejuang di Kompi 3 salat di masjid di kamp utama mereka di Myanmar selatan (Lorcan Lovett / Al Jazeera)
    Sejarah Perlawanan Muslim
    Perlawanan umat Islam di Myanmar bukanlah hal baru. Ketika terjadi kerusuhan anti-Muslim pada bulan Agustus 1983, warga yang melarikan diri kemudian membentuk the Kawthoolei Muslim Liberation Front (KMLF). KNU pernah melatih 200-an orang pejuang KMLF. Tetapi perselisihan antara Sunni dan Syiah akhirnya memecah belah kelompok tersebut.
    Pada tahun 1985, beberapa pejuang KMLF pindah ke Tanintharyi dan mendirikan ABMLA. Beberapa dekade terlibat bentrokan sporadis dengan junta militer, kemudian terbentuklah 3rd Company pada tahun 2015.
    Kekejaman junta militer belakangan ini telah menghancurkan banyak keluarga di seluruh Myanmar. Tidak hanya bagi umat Islam dan etnis minoritas, tetapi juga bagi sebagian besar penduduk. Mereka semua mengutuk, kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya.
    “Kudeta (2021) membuka jalan menuju kebebasan bagi semua orang,” katanya kepada Al Jazeera, sambil duduk di tempat tidur gantung di atas sepasang sepatu bot militer yang diambilnya dari pangkalan junta militer.
    Thandar –bukan nama sebenarnya, 28 tahun, seorang petugas medis, ikut bergabung pada Oktober 2021. Ia pernah mengikuti pelatihan tempur KNU, lalu mendengar tentang adanya pasukan Muslim. Ia pun memutuskan untuk mendaftar.
    “Saya akan bekerja di sini sampai revolusi berakhir,” katanya sambil tersenyum kepada komandan Eisher. “Dia seperti ayah baru saya sekarang,” katanya.
    Bergabung dengan pejuang Muslim membuatnya tenang. Salah satunya terjamin makanannya halal.
    “Saya bersama sesama Muslim. Di sini suasananya menyenangkan. Itulah sebabnya saya tinggal di sini begitu lama,” ujarnya.
    Untuk Semua Orang Burma
    Dalam kunjungan Al Jazeera di kamp pejuang Muslim, tampak sebagian besar tentaranya adalah pria dewasa dan sudah menikah. Mereka ditampung di sebuah barak. Ada pula barak yang terpisah untuk menampung orang sakit, di antaranya karena malaria.
    Di kamp itu ada sebuah masjid sederhana, terbuat dari balok beton dengan atap seng. Ada pipa plastik pada dinding luar untuk keperluan wudhu sebelum shalat.
    Mohammed Eisher berkisah tentang pengalaman tak terlupakan pada tahun 2012. Saat terlibat bentrok dengan militer Myanmar, ia tertembak di leher dan lengan kanan atas. Ia kemudian terpisah dari kesatuannya sehingga harus terlunta-lunta sendirian selama dua hari. Akhirnya ia bertemu dengan rekan-rekannya, yang menggendongnya selama lima hari melewati hutan lebat.
    “Bau nanah dari luka di leher membuatku muntah,” kenangnya sambil menyentuh bekas luka menganga akibat tembakan itu.
    “Saya berdoa agar dosa-dosa diampuni, jika saya telah berbuat salah. Jika tidak, saya berdoa agar diberi kekuatan untuk terus berjuang,” ungkapnya.
    Pengalaman lainnya dikisahkan oleh Mohammed Yusuf, 47 tahun. Sekitar 20 tahun lalu, saat membersihkan ranjau darat, satu ranjau meledak dan membutakannya. Kini ia terus berjuang.
    “Saya menginginkan kebebasan bagi semua orang di Burma. Revolusi akan berhasil, tetapi butuh lebih banyak persatuan,” ujarnya.
    Di kamp itu juga ada beberapa anggota Budha dan Kristen. Misalnya Bamar, 46 tahun, yang tengah menanam terong dan kacang panjang untuk bahan makanan para pejuang. Dia pernah bergabung dengan kelompok perlawanan lain, sampai akhirnya kini merasa nyaman bersama para pejuang Muslim.
    “Tidak ada diskriminasi di sini. Kita semua sama: manusia,” ujarnya.*

    Jumlah Pembaca: 123

    Bergabung Budha dan dengan Islam Junta Kristen melawan militer Myanmar umat
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Devdas Nayak pria india ini berpura pura Muslim menakuti penumpang pesawat - Info Malang Raya

    Berpura-pura Muslim, Pria Ini Ancam Penumpang di Penerbangan EasyJet

    2 Agustus 2025
    AA1JtyyE - Info Malang Raya

    Wakil Ketua MUI Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh yang Tak Terikat Jabatan

    1 Agustus 2025
    AA1Jtu1z - Info Malang Raya

    Kwik Kian Gie: Sahabat, Guru, dan Teladan Nasional

    1 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20240
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20240
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202418
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.