Surabaya (IMR) – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) memperkenalkan sistem otomatisasi budidaya hidroponik dan ikan lele di Kelurahan Kedurus, Surabaya, sebagai solusi peningkatan ketahanan pangan lokal.
Inovasi yang dikembangkan meliputi sistem penyiraman otomatis berbasis sensor kelembaban untuk tanaman hidroponik serta alat pemberi pakan otomatis untuk ikan lele.
Teknologi dirancang menggunakan mikrokontroler yang terprogram untuk bekerja pada waktu tertentu, sehingga mengurangi intervensi manual dan meningkatkan efisiensi budidaya di tingkat rumah tangga.
“Sistem ini dirancang agar proses penyiraman dan pemberian pakan dapat berjalan lebih efisien dan tepat waktu, sehingga masyarakat dapat menghemat tenaga tanpa mengurangi kualitas hasil tanaman maupun ternak,” ujar anggota tim pengembang, Franky Chandra Satria Arisgraha, S.T., M.T., Kamis (7/8/2025).

Dalam program ini juga terdapat pelatihan dan pendampingan kepada warga, termasuk Kelompok Wanita Tani Kedurus. Peserta diajari langsung cara pemasangan, perawatan, hingga pengoperasian alat, dengan harapan masyarakat bisa mandiri dalam mengelola teknologi ini.
Salah satu warga peserta pelatihan menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. “Kegiatannya sangat bermanfaat dan materinya disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Semoga ke depan bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Fitriyatul Qulub, S.T., M.T., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata penerapan teknologi tepat guna yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami berharap ini menjadi awal dari budaya budidaya mandiri yang efisien dan berbasis teknologi,” tegasnya dosen Teknik Biomedis Unair itu.
Program ini juga dijadwalkan berlanjut dalam bentuk pendampingan berkala untuk monitoring, troubleshooting, serta evaluasi hasil implementasi.
Unair menargetkan transformasi ketahanan pangan lokal yang adaptif terhadap tantangan urbanisasi dan perubahan iklim melalui pendekatan teknologi. [ipl/ted]