Liverpool Mulai Persiapkan Era Baru Tanpa Mohamed Salah
Liverpool kini sedang memperhatikan sejumlah nama muda di bursa transfer, salah satunya adalah Idrissa Gueye, striker muda dari FC Metz. Pemain asal Senegal ini disebut menjadi target utama klub dalam rencana jangka panjang mereka untuk mengisi lini depan setelah masa kontrak Mohamed Salah berakhir pada 2027 mendatang.
Setelah kekalahan dari AC Milan dalam laga pramusim di Hong Kong, Liverpool mulai menata ulang strategi serangan mereka. Meskipun Florian Wirtz tampil cemerlang sebagai false nine, pelatih Arne Slot masih mencari sosok penyerang murni untuk menghadapi musim kompetisi 2025-2026. Dalam laga melawan Yokohama F. Marinos, Hugo Ekitike diprediksi akan menjadi penyerang utama. Namun, laporan menyebutkan bahwa Liverpool juga telah menunjukkan ketertarikan resmi terhadap Gueye.
Gueye yang baru berusia 18 tahun ini dianggap sebagai salah satu talenta panas di bursa transfer Eropa. Namun, Liverpool tidak sendiri dalam perebutan pemain ini. Beberapa klub Liga Inggris seperti West Ham United, Brighton & Hove Albion, dan Crystal Palace juga dikabarkan tertarik mengamankan jasa Gueye.
Musim lalu, Gueye tampil dalam 17 pertandingan Ligue 2 dan berhasil mencetak lima gol. Catatan ini sangat impresif mengingat usianya yang masih muda dan pengalamannya yang belum banyak. Potensi inilah yang menarik perhatian Arne Slot.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Liverpool melihat Gueye sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang, terutama jika Salah akhirnya pergi. Sejak datang pada 2017-2018, Salah telah menjadi mesin gol utama klub. Namun, usianya akan menginjak 35 tahun saat kontraknya berakhir pada 2027. Oleh karena itu, klub harus bersiap menyambut era baru di lini serang.
Slot telah membawa dua nama besar, yaitu Florian Wirtz dan Hugo Ekitike. Wirtz diboyong dengan biaya awal sebesar 100 juta Poundsterling, sementara Ekitike ditebus seharga 69 juta Poundsterling. Keduanya diharapkan bisa mengisi kekosongan yang mungkin ditinggalkan Salah, baik dari segi produktivitas maupun kreativitas.
Namun, di tengah agresivitas Liverpool dalam memperkuat sektor penyerangan, beberapa analis mempertanyakan strategi transfer Slot. Apakah keputusan untuk terus menambah penyerang menjadi langkah yang tepat?
Pasalnya, lini belakang Liverpool masih menyimpan banyak celah. Bek senior Virgil van Dijk sudah berusia 34 tahun, sementara Joe Gomez dikenal rawan cedera. Adapun kontrak Ibrahima Konate akan habis pada 2026. Jika sektor pertahanan tidak segera diperkuat, The Reds berpotensi mengalami kesulitan saat menghadapi jadwal padat musim depan.
Dalam konteks ini, nama Marc Guehi dari Crystal Palace menjadi salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan Liverpool untuk memperkuat jantung pertahanan. Jika Slot mampu memboyong Guehi bersama Isak dan Gueye, maka komposisi skuad Liverpool akan semakin tangguh di berbagai lini dan siap bersaing di semua ajang.
Ketertarikan Liverpool terhadap Alexander Isak pun masih belum padam. Meski belum ada kepastian dari pihak Newcastle United soal kesediaan mereka melepas penyerang asal Swedia itu, laporan menyebutkan bahwa The Reds masih terus menjalin komunikasi untuk mewujudkan transfer besar ini.
Dengan berbagai nama yang masuk radar, terlihat jelas bahwa Arne Slot ingin membangun tim masa depan Liverpool yang tak hanya kompetitif, tapi juga berorientasi pada regenerasi skuad. Investasi besar-besaran di sektor penyerang menandakan bahwa The Reds ingin menciptakan keseimbangan antara pemain muda potensial dan bintang mapan.
Jika semua rencana transfer ini terwujud, Liverpool tidak hanya mengamankan lini depan mereka untuk lima hingga tujuh tahun ke depan, tetapi juga mengirimkan sinyal kuat kepada para rival bahwa mereka siap mempertahankan gelar juara Premier League dengan skuad yang semakin dalam dan fleksibel.
Langkah merekrut Idrissa Gueye memang belum pasti, namun manuver ini memperlihatkan bahwa Liverpool tidak ingin menunggu hingga Salah benar-benar pergi untuk mencari penggantinya. Mereka ingin mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang.
Melalui pendekatan ini, Liverpool menunjukkan bahwa mereka tak hanya sekadar tim yang mengejar hasil instan, melainkan klub yang punya visi jangka panjang. Slot, yang baru saja mengambil alih kursi kepelatihan dari Jurgen Klopp, tampaknya mulai membentuk tim sesuai dengan filosofi bermainnya: cepat, muda, dan tajam di lini depan.
Dengan mendatangkan nama-nama seperti Gueye, Isak, hingga kemungkinan masuknya Marc Guehi, The Reds berpotensi punya skuad yang tidak hanya kuat di atas kertas, tapi juga mampu menjawab tantangan kompetisi di era baru Premier League.
Kini, semua mata tertuju ke jendela transfer. Apakah Liverpool mampu mengamankan semua target mereka? Ataukah persaingan dengan klub-klub lain akan membuat mereka kehilangan salah satu incaran utamanya? Satu hal yang pasti, Liverpool tidak akan mundur dalam perebutan Idrissa Gueye. Mereka siap bersaing demi pemain yang digadang-gadang akan menjadi bintang besar berikutnya di sepak bola Eropa.