Infomalangraya.comShin Tae-yong merasa perjuangannya melatih Timnas Indonesia diremehkan oleh penggemar sepak bola Korea Selatan.
Baru-baru ini, Shin Tae-yong menghadapi pemecatan keduanya di tahun 2025.
Awalnya, Shin Tae-yong didepak PSSI dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Pemecatan itu berlangsung pada Januari lalu atau tepat setelah ASEAN Cup 2024 berakhir.
Setelah menganggur beberapa bulan, dirinya resmi mendapat tugas baru.
Pada Agustus lalu, ia sepakat menukangi raksasa Korea Selatan yakni Ulsan HD.
Shin ditugaskan untuk menggantikan Kim Pan-gon yang membuat The Tigers terpuruk musim ini.
Awalnya, Shin mampu meraih kemenangan di laga debut bersama Ulsan.
Akan tetapi, semuanya tidak berjalan mulus bagi pelatih berusia 56 tahun tersebut.
Setelahnya dirinya hanya berhasil meraih 4 hasil seri dan 3 kekalahan.
Hal itu membuat Shin lagi dan lagi harus berurusan dengan pemecatan keduanya di tahun ini.
Setelah dipecat pada awal Oktober ini, Shin akhirnya angkat bicara.
Eks pelatih Timnas Korea Selatan tersebut tidak terima dengan tuduhan-tuduhan yang diterimanya akhir-akhir ini.
Banyak para penggemar yang meremehkan kariernya sebagai pelatih Tim Garuda.
Menurut sejumlah orang, kariernya bersama Indonesia tidak membantunya meningkatkan taktik bermain.
“Saya rasa kegagalan saya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan saya soal urusan internal klub,” kata Shin, dikutip Infomalangraya.comdari KBS.
“Namun, saya seratus persen tidak setuju dengan kritik bahwa taktik saya tidak berhasil di K-League,” jelasnya.”
Namun, ia mempertanyakan bagaimana bisa hal itu diungkapkan para penggemar.
Sebab, ia pernah membawa Skuad Merah-Putih menang atas Timnas Arab Saudi dan mengimbangi Timnas Australia.
Padahal, saat itu Indonesia menempati urutan ke-127 dunia FIFA.
Jadi, menurutnya semua itu omong kosong belaka.
Sebagai pembelaan, Shin Tae-yong mengatakan andai klub memberikannya dukungan penuh, maka dirinya bisa memberikan yang terbaik.
“Orang-orang terus meremehkan pengalaman saya di Indonesia.”
“Tetapi bagaimana mungkin tim peringkat 127 dunia bisa mengalahkan Arab Saudi atau bermain imbang dengan Australia?”
“Itu semua omong kosong.”
“Jika klub memberi saya dukungan penuh, saya pasti bisa finis di enam besar,” pungkasnya.