Kota Malang – Beberapa komunitas penggemar burung berkicau di Kota Malang mengadakan Kopdar Utas Kicaumania di Café Kue Sara yang beralamat di Jalan Buring Kota Malang. Kopdar Utas Kicaumania Kota Malang berlangsung pada hari Selasa, tanggal 21 Oktober 2025. Kopdar tersebut diprakarsai oleh beberapa pentolan komunitas Kicaumania di Kota Malang. Kopdar tersebut secara khusus mengangkat persoalan nasib Wisata Gantangan Malang Satu Titik di Kota Malang. Lokasi Wisata Gantangan Malang Satu Titik berada di Jalan Raya Lowokdoro, Kebonsari, Kota Malang.
Sebagai informasi, Wisata Gantangan Malang Satu Titik Kota Malang diresmikan mulai bulan September 2023. Yang diresmikan oleh Sutiaji, selaku Walikota Malang pada saat itu. Peresmian tersebut hampir bertepatan dengan masa berakhirnya Sutiaji sebagai Walikota Malang periode 2018 – 2023. Setelah diresmikan, sebenarnya sempat terselenggara beberapa kegiatan lomba burung dan aktivitas Kicaumania lainnya di Kota Malang. Namun semenjak Wahyu Hidayat menjabat sebagai Walikota Malang, Pemkot Malang menutup aktivitas Kicaumania di Wisata Gantangan Malang Satu Titik. Alasan utama penutupannya adalah karena adanya pekerjaan pembangunan tambahan dan perluasan di area Wisata Gantangan Malang Satu Titik.
Hingga saat ini, sama sekali tidak ada aktivitas Kicaumania yang diselenggarakan di Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik. Bahkan menurut salah satu komunitas Kicaumania di Kota Malang, Pemkot Malang melalui Disporapar Kota Malang, tidak pernah memberikan ijin kegiatan apapun bagi Kicaumania di Wisata Gantangan Malang Satu Titik. Hal ini ditegaskan oleh Candra Shiva dari komunitas Peternak Murai Batu di Kota Malang, yang juga ikut hadir dalam acara Kopdar Utas Kicaumania.
“Kita pernah mengajukan ijin kegiatan sarasehan Peternak Murai Batu Kota Malang di Wisata Gantangan Malang Satu Titik. Ijin tersebut ditolak oleh Disporapar Kota Malang. Ketika kami mempertanyakan soal penolakan tersebut, dari dinas tidak pernah ada jawabannya,” Ungkap Candra Shiva, yang juga mempunyai produksi pakan burung bericau di Kota Malang.
Sementara itu, Susi Rizandhe yang juga aktif bekerja sebagai MC Event Lomba Burung berskala nasional, menyatakan bahwa sebenarnya potensi Kicaumania di Kota Malang sangat luar biasa. Tapi sangat disayangkan saat ini perhatian Pemkot Malang masih sangat kurang. Bahkan cenderung mengabaikan. Padahal, dengan adanya Wisata Gantangan Malang Satu Titik, sesungguhnya segenap potensi Kicaumania di Kota Malang dijadikan unggulan penggerak perekonomian di Kota Malang.
“Kita sudah berhasil menggelar event lomba burung berkicau di beberapa daerah di Indonesia. Kota Malang mempunyai potensi yang sangat besar. Tapi potensi ini masih diabaikan. Padahal potensinya sangat besar. Sangat disayangkan,” ujar Susi Rizandhe, yang juga punya Trade Merk Lomba Burung Nasional SR Cup.
Lain lagi dengan aspirasi dari Wijiyono, yang menyatakan bahwa dirinya juga terlibat dalam proses pembangunan Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik di Kota Malang. Menurut Wijiyono, muali dari ide hingga eksekusi pembangunan Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik, tidak bisa dilepaskan dari kontribusi organisasi Independen Malang Raya (IMR). Termasuk juga kolaborasi bersama komunitas Kicaumania di Kota Malang, yang pada saat itu diorkestrasi oleh IMR.
“IMR itu bukan komunitas. Tapi sebuah organisasi terbuka dan mandiri, yang sudah terbukti mampu mewadahi Kicaumania di Malang Raya. Baik secara individu, single fighter maupun komunitas Kicaumania. Kontribusi IMR sangat besar dalam pembangunan Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik. Hal ini yang sering dilupakan oleh Pemkot Malang saat ini,” ujar Wijiyono, yang juga mengelola beberapa gantangan burung di Malang Raya.
Wijiyono juga menyampaikan, bahwa untuk kembali mengaktivasi Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik, sebaiknya Pemkot Malang juga mengundang IMR dan Utas Kicaumania Kota Malang. Sehingga, yang diwujudkan adalah benar-benar aspirasi akar rumput, pelaku dan komunitas yang selama ini sudah mempunyai jejaring kerjasama yang solid. Agar segenap potensi Kicaumania di Kota Malang bisa dikolaborasikan dan diorkestrasikan dengan sebaik-baiknya. Yang pada akhirnya, bisa memberikan dampak positif dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah Kota Malang.
“Kita tidak ingin program aktivasi Kawasan Gantangan Malang Satu Titik hanya dijadikan sekedar proyek penghabis anggaran APBD Kota Malang. Kita semua berharap keberadaan Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik bisa memberikan dampak positif dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh warga Kota Malang,” Sambung Wijiyono.
Pada akhir Kopdar Utas Kicaumania Kota Malang, disepakati bahwa dalam waktu dekat akan mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Walikota Malang. Khususnya untuk bersama-sama membahas nasib Kawasan Wisata Gantangan Malang Satu Titik. Wijiyono dan Susi Rizandhe, berdua dipercaya sebagai Koordinator Utas Kicaumania Kota Malang. Yang selanjutnya diberikan amanah untuk menjalin komunikasi dengan Pemkot Malang sebagai perwakilan komunitas Kicaumania di Kota Malang. (*)