Surabaya (IMR) – Pelatih timnas U-23 Indonesia Gerald Vanenburg melakukan evaluasi usai timnya gagal meraih kemenangan di laga kandang melawan Laos di Gelora Delta Sidoarjo, Rabu malam (3/9/2025).
Vanenburg menyoroti kinerja lini depan yang dinilai kurang tajam, terutama permainan Jens Raven. Striker muda tersebut sebelumnya mencetak enam gol dalam kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam pada laga pembuka Kejuaraan ASEAN U-23 2025. Namun setelah itu hanya mampu menambah satu gol dalam lima pertandingan, termasuk melawan Laos di ajang AFC.
“Bicara soal striker di pertandingan pertama. Semua orang membicarakan Jens Raven yang mencetak lima atau enam gol. Tapi setelah itu, dia tidak membuat gol lagi,” kata Vanenburg, Kamis (4/9/2025).
Hasil imbang ini memperpanjang catatan kurang memuaskan Garuda Muda yang terus kesulitan mencetak gol meski mampu menciptakan banyak peluang. Dari lima laga terakhir, Indonesia U-23 total melepaskan 75 tembakan, tetapi hanya menghasilkan dua gol. Saat melawan Laos, Kadek Arel dan kawan-kawan bahkan mencatat 25 tembakan tanpa hasil maksimal.
“Kita juga memainkan Hokky Caraka, juga tidak membuat goal. Memang itu kita hanya membuat banyak peluang,” ujar Vanenburg.
Meski demikian, pelatih asal Belanda itu enggan terlalu jauh menyoroti faktor mentalitas sebagai penyebab tumpulnya lini depan.
“Kalau bicara tentang mentalitas, mentalitas itu suatu hal yang harus dibangun sebenarnya dari usia kecil. Dari kecil, dan itu datang dari diri kita sendiri. Nah tadi lihat, kalau para pemain ini diberikan tekanan, atau pressure, kadang-kadang mereka nge-block (tak bisa mengatasinya). Sekarang tidak adil juga kalau misalnya kita menyalahkan para pemain yang ada, para pemain itu semuanya masing-masing harus membangun evaluasi diri sendiri,” tutupnya. [way/ian]