Varian Baru Covid-19 “Stratus” Mendominasi Penularan di Indonesia
Belakangan ini, warganet di media sosial tengah dibuat heboh dengan berita tentang varian baru dari virus Corona yang diklaim sedang menyebar di Indonesia. Banyak akun Instagram dan platform lainnya memberikan informasi mengenai ciri-ciri khas dari varian tersebut. Namun, setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, ternyata informasi tersebut benar adanya.
Menurut laporan Pengawasan Kasus Influenza dan Covid-19 di Indonesia yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk periode 26 Juli 2025, terdapat varian baru bernama “Stratus” atau XFG yang kini menjadi dominan dalam penularan di Tanah Air. Data tersebut berasal dari surveilans rutin yang dilakukan melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti 39 puskesmas, 35 rumah sakit, dan 14 balai karantina kesehatan di pintu masuk negara.
Dalam laporan tersebut, ditemukan bahwa pada minggu ke-30 (20–26 Juli), dari total 186 pemeriksaan, sebanyak 13 kasus positif ditemukan dengan tingkat positivitas sebesar 6,99 persen. Pada bulan Juni, varian XFG mendominasi dengan persentase 75 persen pada Mei dan 100 persen pada Juni. Sementara itu, varian XEN mencapai 25 persen pada Mei.
Apakah Varian Stratus Lebih Berbahaya?
Meski varian baru ini menyebar cukup cepat, Kemenkes menyatakan bahwa varian Stratus termasuk dalam kategori risiko rendah. Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.
Data dari laman Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes menunjukkan bahwa aktivitas virus Corona meningkat. Proporsi kasus positif yang meninggal naik dari 3% menjadi 9% dibandingkan minggu sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun varian Stratus tidak termasuk dalam kategori berisiko tinggi, penyebarannya tetap perlu diwaspadai.
Selain itu, varian Stratus telah terdeteksi di 130 negara pada awal Juni 2025, terutama di Eropa dan Asia. Dengan penyebaran yang begitu luas, penting bagi masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Wilayah dengan Kasus Terbanyak
Kemenkes juga melaporkan bahwa kasus positif kumulatif tahun 2025 terbanyak dilaporkan di beberapa wilayah, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta. Daerah-daerah ini menjadi fokus utama dalam pengawasan dan pencegahan penyebaran virus.
Meskipun varian Stratus termasuk dalam kategori risiko rendah, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terutama bagi mereka yang memiliki kondisi komorbid atau lansia, yang rentan terhadap infeksi berat. Mereka disarankan untuk memperkuat imunitas tubuh dan mematuhi anjuran pemerintah.
Tips untuk Mengurangi Risiko Infeksi
Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus:
- Memakai masker saat berada di tempat umum.
- Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
- Menghindari kerumunan dan menjaga jarak fisik.
- Memperkuat sistem imun dengan pola hidup sehat, seperti makanan bergizi dan istirahat cukup.
- Melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang ditentukan.
Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, penyebaran varian baru ini dapat diminimalkan. Kemenkes terus memantau perkembangan situasi dan akan segera memberikan informasi terkini jika diperlukan.