InfoMalangRaya.com—Pasukan penjajah ‘Israel’ melakukan pembantaian baru, pada hari hari Sabtu sore (18/11/2023), di sekolah Al-Fakhoura di Kamp Jabalia yang dikelola United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), badan subsider Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jalur Gaza utara.
Mengutip akun X Al Jazeera dalam laporan terakhirnya, penargetan baru menyebabkan kematian lebih dari 200 orang. Sekolah yang sama sebelumnya telah ditargetkan penjajah Zionis.
Pasukan penjajah melakukan pembantaian keji baru, pada hari hari Sabtu sore (18/11/2023), di sekolah Al-Fakhoura yang dikelola United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), badan subsider Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jalur Gaza utara pic.twitter.com/AIFhNeTBA0— InfoMalangRaya.com (@hidcom) November 18, 2023
Serangan terhadap sekolah yang dikelola UNRWA terjadi “saat fajar”, kata pejabat tersebut kepada kantor berita AFP. Ratusan orang diyakini berlindung di sana.
Tamara Alrifai, juru bicara UNRWA, mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa dia telah melihat rekaman “menghancurkan” yang muncul di Jabalia setelah pemboman tersebut, namun belum dapat menghubungi rekan-rekannya di lapangan secara langsung.
“Saya masih menunggu laporan langsung dari rekan-rekan saya di Gaza, tapi apa yang kami lihat adalah salah satu insiden mengerikan ini, di mana warga sipil, orang-orang yang mencari perlindungan di gedung PBB yang dilindungi, harus menanggung akibatnya,” katanya.
Alrifai mengatakan lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza terpaksa melakukan “eksodus” ke selatan setelah ‘Israel’ memerintahkan evakuasi untuk memberi ruang bagi operasi darat, sesuatu yang mengingatkan pada perpindahan paksa sebelumnya.
“Banyak orang yang tinggal di wilayah utara tetap tinggal di sekolah UNRWA karena mereka berpikir akan mendapat sedikit keamanan di sana, namun tidak ada tempat yang aman di Gaza, bahkan sekolah kami pun tidak,” katanya.
“Mayat ada dimana-mana dan tim medial berusaha mengevakuasi korban luka,” kata koresponden Al JazeeraTareq Abou Azzoum, melaporkan dari Gaza.
Dia mengatakan dengan adanya pertempuran yang sedang berlangsung di tengah serangan darat ‘Israel’ ke Gaza utara, banyak warga Palestina terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mendapatkan perlindungan.
“Orang-orang yang berlindung di sekolah al-Fakhoura di kamp pengungsi Jabalia, banyak di antaranya yang memiliki masalah kesehatan, mengira mereka bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sana. Namun tentara ‘Israel’ sepertinya mengirimkan pesan: Melarikan diri ke selatan Jalur Gaza,” katanya.
Kamp pengungsi Jabalia telah menjadi sasaran serangan ‘Israel’ selama berminggu-minggu, karena mereka mengklaim kamp tersebut menampung para pejuang Palestina. Kampanye pemboman mematikan di kamp tersebut terus berlanjut meskipun ada kecaman dari PBB dan pemerintah daerah.
Tentara ‘Israel’ juga berulang kali menyerang sekolah dan fasilitas yang dikelola PBB. Perangnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina sejauh ini, banyak dari mereka adalah anak-anak.
Sebelumnya hari Sabtu, Kementerian Dalam Negeri Palestina mengatakan “sejumlah warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara pendudukan (‘Israel’) di Sekolah Al-Fakhoura, yang berfungsi sebagai tempat penampungan bagi ribuan pengungsi Palestina di bagian kamp Jabalia di barat Palestina.
Pemboman tersebut terjadi di tengah serangan ‘Israel’ yang tiada henti di Gaza yang menargetkan sasaran dan infrastruktur sipil, meskipun serangan tersebut biasanya merupakan pelanggaran aturan perang.
Serangan terbaru termasuk serangan terhadap lebih banyak perumahan sekolah, membuat orang-orang di bagian utara Kota Gaza mengungsi, menargetkan dua ambulans, dan menyerang sekitar tiga rumah sakit, sehingga mengakibatkan korban jiwa.*