(Video) Listrik dan Alat Komunikasi Dimatikan, Gaza Diserang Ratusan Jet Tempur

InfoMalangRaya.com—Sejak dini hari waktu Indonesia Jalur Gaza di Palestina diserang dan dibombardir bom-bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Zionis  ‘Israel’. Serangan dilakukan secara bertubi-tubi serangan secara sadis baik di darat, laut dan dari udara segera penjjajah melakukan blackout, kondisi dimana aliran listrik dan komunikasi terputus total.

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

#Israel telah MEMUTUSKAN SEMUA KOMUNIKASI & INTERNET di #Gaza!Penjajah 🇮🇱 baru saja melancarkan “serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh #Gaza, disertai gempuran pesawat tempur, serangan udara paling kejam yg tak ingin diketahui DUNIA pic.twitter.com/tAEkzXa9ml— InfoMalangRaya.com (@hidcom) October 27, 2023

Jurnalis Al-Jazeera, Wael Dahdouh, yang beberapa hari lalu menjadi target zionis dan harus kehilangan istri, dua anak dan cucunya melaporkan, sekitar 100 jet tempur Zionis secara bersama-sama melakukan serangan udara ke Gaza.
“Kami tidak baik-baik saja. Mayat bertebaran, bom menarget semua orang,” demikian lapornya hari Sabtu (28/10/2023) dini hari.  “Sebuah genosida dan holocaust berlangsung sekarang di Gaza di depan mata seluruh dunia,”  tambah dia.
Menurut laporan Al-Jazeerah, pengeboman yang dilakukan penjajah ‘Israel’ di Jalur Gaza diawali dengan menempatkan Gaza dalam isolasi total dari dunia luar dengan memutus komunikasi dan mencegah masuknya bantuan.  

Jackson Hinkle, komentator politik terkemuka Amerika Serikat yang menjadi pembawa acara talk show politik malam “The Dive with Jackson Hinkle” di kanal YouTube merilis unggahan hanya suara speaker masjid di Jalur Gaza, satu-satunya alat komunikasi yang masih bisa terdeng menyampaikan doa-doa terbaik kepada Gaza.
“Hanya speaker masjid bisa dipakai untuk komunikasi dan imbauan di Gaza setelah Zionis putus koneksi internet dan telepon,” tulisnya di status media X.

Menurut siaran TV Al-Jazeera, serangan udara Zionis menarget lokasi-lokasi yang berjarak hanya 1,5 KM dari Rumah Sakit Al-Shifa Gaza.
Quds News Network (QNN), sebuah kantor berita Palestina yang sejak 7 Oktober 2023 –pertama kali zionis memulai bombardir ke Gaza—mengabarkan situasi melaporkan  para mujahidin Al-Qassam terus bertempur menghadapi tentara Zionis di dua front darat; yakni dari arah utara (Beit Hanoun) dan dari timur (Bureij).
Meski demikian, para pejuang Brigade Izzuddin Al-Qassam telah mengkonfirmasi berhasil menggagalkan invasi laut tentara Zionis di pesisir pantai Rafah, demikian salam sebuah unggahan video yang ditayangkan akun TV Al Jazeera Bahasa Arab.

Gedung Putih menyatakan tengah mendesak pihak penjajah untuk segera menyepakati gencatan senjata dan mendorong proses pembebasan tawanan.
Sementara itu, pemerintah Yordania, tetangga paling dekat dengan Gaza mengatakan, serangan yang baru saja dilakukan Zionis akan menjadi bencana luar biasa yang berdampak lama.
“’Israel’ baru saja melancarkan serangan darat ke Gaza. Bencana kemanusiaan luar biasa besar akan terjadi dan berlangsung sampai bertahun-tahun yang akan dating,” demikian pernyataan resmi Kemenlu Yordania dikutip akun Quds News Networkdalam Bahasa Arab.
Meski himbauan seluruh dunia mendesak gencatan senjata dilakukan, pihak penjajah ‘Israel’ tak mau mendengarkan, bahkan akan bertekad menghilangkan Hamas, salah satu kelompok pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha paling berpengaruh dan paling ditakuti Barat.
“Kami  menolak seruan gencatan senjata. Kami bertekad melenyapkan Hamas seperti yang dilakukan dunia kepada Nazi dan ISIS, ” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri ‘Israel’ dikutip Al Jazeera.
Pimpinan Hamas Usamah Hamdan mengatakan Zionis ‘Israel’ menyatakan operasi besar-besaran melalui udara kali ini tidak disebut sebagai ‘serangan darat’ sebagaimana terencana, hanya karena alasan agar penjajah tak malu jika gagal. “Saat fajar menyibak, dunia akan melihat bekas-bekas ketangguhan para mujahidin di Gaza,” ujarnya dalam sebuah wawancara eklusive dengan TV Al-Jazera.
Sementara itu, di negara terdekat dengan Gaza, tepatnya di perbatasan Yordania, yang berjarak sekitar 238 km, ratusan warganya terus melakukan aksi protes, menyerukan pihak berwenang untuk membuka perbatasan dengan Palestina yang sedang digempur.

Para pemuda mendesak Pemerintah Amman membuka pintu-pintu perbatasan dengan Palestina terjajah, Sabtu dini hari (28/10/2023). Di saat yang sama, Sekelompok pengungsi Palestina dan warga Yordania menggunakan bom molotov untuk menyerang kedutaan Israel di Amman, dan akhirnya dibubarkan polisi.
Di tempat berbeda, di Iraq, beberapa masjid mengumandangkan takbir untuk mendoakan rakyat Gaza dan Palestina yang tengah menghadapi cobaan segera mendapat pertolongan dan kemudahan.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *