InfoMalangRaya.com—Tempat ibadah Muslim yang dihancurkan penjajah ‘Israel’ dalam serangan tak berperikemanusiaan di Gaza bertambah. Setelah sebelumnya lebih dari 5 masjid telah hancur, kini Masjid Ahmad Yasin di kamp pengungsi Shati’ di Kota Gaza hancur dalam serangkaian serangan udara Zionis.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Masjid Ahmad Yasin, namanya diambil dari nama pemimpin spiritual yang dihormati dan pendiri Hamas, adalah mercusuar harapan dan perlawanan bagi warga Palestina.
كأنه زلزال..أُبيد مربع سكني بالكامل..مشاهد الدمار جراء قصف الاحتلال مسجد أحمد ياسين في مخيم الشاطئ.رحم الله الشهداء ورزق المصابين الشفاء العاجل ورزق أهالي الجميع الصبر والسلوان.#غزة pic.twitter.com/ceUwR4rz6j— هيئة علماء فلسطين (@palscholars48) October 9, 2023
Penghancuran masjid telah memicu kemarahan di kalangan warga Palestina, memicu protes dan seruan pembalasan.
Tidak jelas bagaimana masa depan konflik rezim Zionis-Palestina, namun penghancuran Masjid Ahmad Yasin merupakan kemunduran yang signifikan bagi rakyat Palestina.
Masjid ini merupakan tempat berkumpulnya warga Palestina dari semua lapisan masyarakat, dan juga merupakan pusat pendidikan dan pelayanan social, kutip ILKHA.
Serangan yang ditargetkan terhadap Masjid Ahmad Yasin telah menambah ketegangan pada situasi yang sudah bergejolak di wilayah tersebut.
Warga Palestina memandang penghancuran situs simbolis ini tidak hanya merupakan serangan terhadap warisan budaya mereka tetapi juga merupakan serangan langsung terhadap semangat perlawanan mereka.
جيش الاحتلال الإسرائيلي يحيل مسجد السوسي غربي غزة أثرًا بعد عين، ليكون بذلك سادس مسجد تستهدفه الغارات خلال يومين pic.twitter.com/pFwNZP8srT— الجزيرة فلسطين (@AJA_Palestine) October 9, 2023
Sampai bombardir penjajah pada hari keempat ini sudah ada 7 masjid hancur; Masjid Barat,Masjid Syekh Ahmad Yasin, Masjid Abbas,Masjid Sousi, Masjid Yarmouk,Masjid Amin Mohammad, Masjid Muhammad Al Habib.
Penghancuran rumah ibadah diperkirakan akan semakin memicu kemarahan dan tekad warga Palestina, sehingga berpotensi meningkatkan konflik.*