InfoMalangRaya.com—Sebuah masjid yang terletak di tenggara Swedia hancur dilalap api. Kebakaran yang terjadi di tempat ibadah umat Islam ini diyakini akibat tindakan kelompok ekstremis.
Direktur Komunikasi Masjid Agung di kota Eskilstuna, Swedia, Anas Deneheche kepada Radio Sveriges, meyakini kebakaran ini terjadi pada Senin dini yang sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Catatan polisi menunjukkan bahwa masjid tersebut telah mendapat ancaman selama lebih dari setahun dan juga pernah diserang sebelumnya.
Menurut Deneche, ibunya juga mendengar suara keras sebelum kebakaran terjadi. “Dia mendengar ledakan dan tiba-tiba melihat api mulai menyala,” katanya kepada Middle East Eye (MEE).
Kebakaran menyebabkan kerusakan parah pada masjid, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Polisi pada hari Selasa mengatakan mereka belum menetapkan tersangka dalam kasus ini tetapi sedang menyelidiki serangan itu sebagai kasus pembakaran serius.
Sementara itu, anggota Parlemen Swedia, Mikail Yuksel menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan teroris yang ditujukan terhadap umat Islam di negara tersebut. “Sekali lagi kekerasan penyerangan masjid terjadi di Swedia,” kata Anggota Parlemen Swedia, tulis Mikail Yuksel di platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
“Ini satu lagi serangan brutal terhadap hak asasi manusia, terhadap demokrasi dan kebebasan di negara yang dulunya secara resmi dikenal sebagai negara adidaya kemanusiaan,” kata Mikail.
Dalam beberapa tahun terakhir, insiden serangan pembakaran terhadap beberapa masjid terjadi di Swedia dengan rekor jumlah serangan sejak tahun 2014 yang menyasar beberapa kota, termasuk Eskilstuna.
Teror kepada umat Islam juga dilakukan beberapa kelompok. Seorang imigran asal Iraq berusia 37 tahun yang tinggal di Swedia, Salwan Momika, merobek beberapa halaman Al-Quran, menginjaknya dan meletakkan di luar masjid terbesar di ibu kota Swedia.
Insiden pembakaran Al-Quran bukanlah yang pertama di Swedia, kerusuhan juga perna terjadi pada Agustus 2020 di kota Malmo, beberapa jam setelah aktivis sayap kanan anti-Islam Rasmus Paludan membakar salinan Al-Quran.
Insiden pembakaran masjid ini menuai kecaman dari umat Islam di seluruh dunia. Saat ini ada sekitar 15.000 dan 20.000 Muslim tinggal di Eskilstuna.*