InfoMalangRaya, Indonesia – Pemerintah Brasil mengutuk “serangan rasialisme” yang didapatkan pemain Real Madrid dan timnas Brasil, Vinicius Junior. Banyak pejabat pemerintah Brasil salah satunya Presiden Lula turut mengecam aksi itu.
Vinicius lagi-lagi kembali mendapatkan perilaku rasialisme, kini dari suporter Valencia saat laga lawan Real Madrid di Estadio Mestalla akhir pekan lalu.
Ini sudah kesekian kalinya Vini mendapatkan perilaku tak mengenakkan itu sampai Pemerintah Brasil turut bertindak.
“Dengan mempertimbangkan keseriusan fakta dan terjadinya episode lain yang tidak dapat diterima, pemerintah Brasil sangat menyesalkan, hingga saat ini, langkah-langkah efektif belum diambil untuk mencegah dan menghindari terulangnya tindakan rasialisme ini,” tulis pernyataan Kementrian Luar Negeri Brasil seperti dikutip Reuters.
Kementerian luar negeri mengkonfirmasi bahwa Duta Besar Spanyol untuk Brasil Mar Fernandez Palacios diminta untuk menginformasikan insiden yang mendorong Presiden Lula untuk meminta FIFA dan LaLiga bertindak.
Pernyataan Presiden Brasil Soal Perlakuan Rasialisme yang Diterima Vinicius
Presiden Lula sendiri sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan terkait hal ini.
“Saya ingin memulai wawancara ini dengan sikap solidaritas dengan pemain sepak bola Brasil, muda, berkulit hitam, yang bermain untuk Real Madrid, yang kemarin, dalam pertandingan di stadion Valencia, diserang dengan kasar, disebut monyet,” kata Lula seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sport.
“Tidak mungkin, di pertengahan abad ke-21, ada prasangka rasial yang begitu kuat di begitu banyak stadion sepak bola.
“Tidak adil jika seorang anak malang yang telah menjalani hidup dengan sangat baik, yang mungkin sedang dalam perjalanan untuk menjadi yang terbaik di dunia, tanpa diragukan lagi dia adalah yang terbaik di Real Madrid, dihina di setiap stadion yang dia mainkan.
“Penting bagi FIFA, liga Spanyol, dan liga di negara lain untuk mengambil tindakan yang diperlukan, karena kami tidak dapat membiarkan fasisme dan rasisme mengakar di dalam stadion sepak bola.”