InfoMalangRaya.com – Gerombolan pemukim Yahudi ‘Israel’ membakar Masjid Hajjah Hamida di kota Deir Istiya, barat laut Salfit di Tepi Barat pada Kamis dini hari.
Menurut warga setempat, para ekstremis Yahudi menyerang masjid di kota itu dan membakarnya setelah menuangkan cairan yang mudah terbakar di pintu masuknya.
Para pemukim juga mencoret-coret dinding masjid dengan kata-kata rasis dan anti-Arab. Penduduk setempat mengatakan mereka berhasil memadamkan api sebelum menyebar dan menghancurkan seluruh masjid.
Aksi kekerasan dan serangan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina mengalami ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para pengamat menyebut ini terjadi karena pembiaran oleh pemerintah Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan badan-badan keamanan.
Beberapa sumber Israel menyebut insiden-insiden ini sebagai “kejahatan nasionalis” yang meluas, yang dipicu oleh impunitas pemukim dan perlindungan politik dari para menteri pemerintah.
Data resmi menunjukkan bahwa pada tahun 2025 telah tercatat peningkatan tajam dalam serangan pemukim, dengan puluhan serangan dilaporkan hanya dalam beberapa minggu terakhir.
Data dari Kementerian Pertahanan ‘Israel’ menunjukkan peningkatan signifikan dalam kekerasan pemukim selama tiga minggu terakhir, bertepatan dengan dimulainya musim panen zaitun, di mana lebih dari 68 serangan teroris terdokumentasi.
Menurut statistik resmi, tahun 2025 sejauh ini ditandai dengan peningkatan berkelanjutan dalam “kejahatan nasionalis” terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Sejak pertengahan Oktober, sekitar 50 serangan telah dilakukan oleh pemukim ekstremis.
Sementara itu, data Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mencakup lebih banyak insiden, menunjukkan bahwa jumlah total serangan pada bulan Oktober saja mencapai 264 — angka bulanan tertinggi yang tercatat dalam setahun.*







