InfoMalangRaya.com– Wagner Group, kelompok pasukan bayaran asal Rusia, kemungkinan beroperasi lewat Mali dan negara-negara Afrika lain untuk secara sembunyi-sembunyi memperoleh senjata bagi peperangannya bersama pasukan Moskow di Ukraina, kata pejabat Amerika Serikat.
Dilansir BBC Jumat (26/5/2023), sebuah pernyataan Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebutkan bahwa tentara bayaran kelompok itu diduga berusaha mendapatkan ranjau, drone, radar dan perlengkapan perang lain untuk dipergunakan di Ukraina.
Wagner Group diketahui saat ini sedang beroperasi di sejumlah negara Afrika termasuk Mali.
Pernyataan itu juga mengumumkan perihal sanksi yang dijatuhkan atas pimpinan pasukan Wagner Group di Mali, Ivan Maslov.
Sementara itu, bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin belum lama ini menuding Kementerian Pertahanan Rusia tidak sanggup memasok persenjataan dan amunisi untuk tentara bayarannya untuk operasi mereka di Ukraina.
Pasukan bayaran Wagner memimpin serangan di kota Bakhmut, Ukraina, dan mulai hari Kamis (25/5/2023) mulai bergerak mundur guna mengalihkan penguasaan kota itu kepada militer Rusia.
Amerika Serikat menuding Wagner mengeksploitasi membanjirnya persenjataan di Mali. Negara di Afrika itu kedatangan banyak persenjataan setelah kejatuhan Muammar Qaddafi di Libya pada 2011, seiring dengan kepulangan ke negeri asal rombongan pasukan bayaran yang dulu berperang untuk pemimpin Libya tersebut.
Awal tahun ini, Amerika Serikat menyatakan Wagner Group sebagai organisasi kriminal transnasional. Prigozhin dan para pemimpin Wagner lain dikenai sanksi oleh Washington.
Wagner Group diundang datang ke Mali oleh junta militer untuk membantu memerangi kelompok bersenjata Muslim.
Maslov, salah satu tokoh penting Wagner di Mali, bekerja sama dengan pejabat-pejabat Mali untuk menempatkan pasukan bayaran di negara Afrika itu.*
Wagner Group Diduga Selundupkan Senjata dari Mali untuk Perang di Ukraina
