Surabaya (IMR) – Drama Korea “Oh My Ghost Clients” menghadirkan perpaduan yang tak biasa antara hukum, dunia arwah, dan kritik sosial yang dibalut dalam kisah penuh humor. Drama yang mulai tayang sejak 30 Mei 2025 ini telah menutup ceritanya di episode ke-10 yang tayang pada Sabtu (26/6). Meski telah berakhir, kisahnya masih hangat diperbincangkan dan sayang jika dilewatkan.
Dibintangi oleh Jung Kyung Ho, Seol In Ah, dan Cha Hak Yeon, “Oh My Ghost Clients” bukan hanya sekadar drama fantasi, tapi juga sebuah karya yang menyoroti isu-isu ketenagakerjaan melalui sudut pandang yang segar. Berikut ini tiga alasan mengapa drama ini layak masuk dalam daftar tontonan kalian.
1. Karakter Unik dan Dinamika Tim yang Menghibur
Noh Mu Jin (Jung Kyung Ho) awalnya hanyalah pria biasa yang dihantam bertubi-tubi oleh nasib buruk—kehilangan pekerjaan, tertipu sahabat sendiri, hingga ditinggal sang istri. Dalam keputusasaannya, ia mencoba menjadi pengacara buruh dan membentuk firma kecil bersama adik iparnya, Na Hee Ju (Seol In Ah), serta Go Gyeon Woo (Cha Hak Yeon), seorang YouTuber eksentrik.
Trio ini kemudian dikenal sebagai “Team Mujins” yang menangani kasus-kasus ketenagakerjaan. Masing-masing karakter membawa warna berbeda: Mu Jin yang canggung tapi berhati mulia, Hee Ju yang tegas dan berdedikasi, serta Gyeon Woo yang flamboyan dan penuh ide gila.
Kehidupan Mu Jin berubah drastis setelah mengalami kecelakaan dan dipaksa menandatangani kontrak dengan makhluk supranatural bernama Bo Sal. Sejak itu, ia harus membela arwah para pekerja yang tewas akibat eksploitasi kerja agar mereka bisa mendapatkan kesempatan hidup kembali.
Dinamika tim dan kisah emosional yang mereka bawa membuat penonton mudah terbawa suasana, tertawa, terharu, sekaligus merenung.
2. Sentuhan Fantasi dengan Pesan Sosial yang Kuat
Meski dibalut elemen fantasi, “Oh My Ghost Clients” tetap mengangkat realitas keras yang dihadapi para buruh. Kasus pertama yang ditangani Mu Jin sebagai “pengacara arwah” adalah Lee Min Woo, seorang magang pabrik yang wafat akibat kecelakaan kerja. Kasus-kasus selanjutnya pun tak kalah tragis, dari perawat yang kelelahan hingga kurir yang meninggal karena dehidrasi.
Drama ini memberikan ruang bagi cerita-cerita menyedihkan dari para pekerja yang sering kali luput dari perhatian. Mu Jin yang awalnya melihat ini sebagai jalan keluar pribadi, perlahan tersadar bahwa ia sedang memikul misi kemanusiaan. Ia, bersama timnya, menjadi suara bagi mereka yang tak lagi bisa bersuara.
Kritik sosial yang disampaikan terasa tajam namun tetap disampaikan dengan cara yang ringan dan mudah dicerna, menjadikan drama ini bukan hanya sekadar hiburan semata.
3. Lebih dari Sekadar Kisah Fiksi, Drama Ini Mengajak Penonton Merenung
Tidak banyak drama yang bisa menyatukan unsur komedi, hukum, supranatural, dan isu sosial dengan seimbang. Namun “Oh My Ghost Clients” berhasil melakukannya. Salah satu adegan yang menyentuh adalah ketika Mu Jin secara tidak sadar meletakkan kartu namanya di depan patung Jeon Tae Il, sosok legendaris dalam sejarah perjuangan buruh Korea Selatan. Simbolisme ini mempertegas bahwa perjuangan para pekerja masih relevan hingga kini.
Drama ini juga menyisipkan isu-isu kekinian seperti penipuan investasi kripto, tekanan di dunia kerja modern, hingga manipulasi media oleh figur tertentu. Semua itu dibalut dengan humor, alur menarik, dan akting yang mengesankan dari seluruh pemain.
“Oh My Ghost Clients” bukan hanya menawarkan cerita unik dan hiburan semata, tapi juga membuka mata penonton tentang pentingnya keadilan, bahkan untuk mereka yang sudah tiada.
Drama ini menjadi contoh bagaimana sebuah tontonan bisa menghibur sekaligus menyampaikan pesan sosial yang dalam. Jika kalian mencari drama yang menyentuh hati, cerdas, dan tak biasa, maka “Oh My Ghost Clients” adalah jawabannya.
Drama ini tersedia di platform streaming legal seperti Netflix, Viu, dan Vidio dengan subtitle Bahasa Indonesia. Jangan sampai terlewat! (mnd/ian)