Wali Kota Malang Dorong 1.000 Kegiatan sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal

MALANG RAYA17 Dilihat

Info Malang Raya – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menginisiasi program bertajuk 1.000 Kegiatan sebagai langkah strategis untuk menjaga kelestarian budaya tradisional di wilayahnya. Program ini dirancang tidak hanya sebagai ajang promosi kebudayaan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pelibatan generasi muda dalam pewarisan nilai-nilai budaya lokal.

“Melalui program ini, kami ingin menggali dan memaksimalkan potensi budaya yang dimiliki Kota Malang. Budaya harus dilestarikan, dikenalkan kembali, dan diwariskan kepada anak-anak muda,” ujar Wahyu saat memberikan keterangan di Malang, Kamis (24/4/2025).

Wahyu menegaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari komitmennya bersama Wakil Wali Kota terpilih, Ali Muthohirin, sebagai bentuk realisasi janji politik mereka dalam Pilkada 2024. Lebih dari sekadar agenda seremonial, inisiatif ini diharapkan menjadi gerakan kolektif masyarakat dalam menjaga identitas budaya kota.

Tak hanya untuk pelestarian, program 1.000 Kegiatan juga diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Pemerintah Kota membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menciptakan dan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bisa terintegrasi dengan agenda budaya kota.

“Setiap elemen masyarakat bisa ikut berkontribusi. Pemkot akan memfasilitasi dan bermitra dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga tidak hanya jadi perayaan budaya, tapi juga penggerak ekonomi,” jelasnya.

Wahyu juga menekankan pentingnya melibatkan institusi pendidikan tinggi di Malang dalam upaya ini. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan kampus-kampus di kota ini sangat penting untuk memastikan bahwa pelestarian budaya tradisional dapat berjalan secara berkelanjutan dan berbasis riset.

“Peran kampus sangat penting sebagai mitra intelektual dan kreatif. Kita ingin budaya ini tidak hanya dikenal, tapi dipahami secara mendalam oleh generasi muda,” tambahnya.

Ia berharap, melalui pendekatan yang inklusif dan kolaboratif ini, kesadaran masyarakat—khususnya anak-anak muda—akan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya semakin meningkat.

“Budaya kita sangat kaya dan beragam. Tugas kita adalah membuatnya tetap hidup dan relevan, terutama di mata generasi penerus,” pungkas Wahyu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *