Rotasi Jabatan di Pemkot Semarang, Fokus pada Kinerja dan Regenerasi
Pemerintah Kota Semarang kembali melakukan rotasi besar-besaran terhadap pejabat eselon III dan IV di lingkungan pemerintahan setempat. Sebanyak 126 jabatan yang terdiri dari berbagai posisi seperti kepala bagian, kepala bidang, sekretaris dinas, camat, kasubag hingga lurah dilantik dalam rangka mengisi kekosongan, promosi, maupun mutasi. Rotasi ini dilakukan enam bulan setelah Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Semarang.
Agustina menjelaskan bahwa rotasi jabatan dilakukan dengan prinsip merit sistem dan manajemen talenta yang sesuai dengan kompetensi masing-masing pegawai. Ia menyatakan bahwa setiap pegawai ditempatkan sesuai dengan bidangnya, baik teknis, budaya, maupun lingkungan. Meski ada beberapa posisi yang belum cocok, ia mengakui hal tersebut adalah kondisi yang ada saat ini.
“Rotasi jabatan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan organisasi yang masih memiliki sejumlah posisi strategis belum terisi,” ujarnya seusai pelantikan di Gedung Balai Kota Semarang pada Jumat (22/8) petang. Ia menambahkan bahwa proses ini tidak semudah yang dibayangkan, karena memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mempercepat kinerja birokrasi sekaligus mengisi kekosongan jabatan agar pelayanan publik tidak terhambat. “Mudah-mudahan ini menambah semangat kerja teman-teman Pemkot Semarang,” ujar Agustina.
Ia juga memberikan pesan kepada para pejabat baru untuk memandang jabatan sebagai amanah. “Laksanakan tugas dengan tanggung jawab dan utamakan pelayanan kepada masyarakat,” pesannya.
Rincian Pelantikan dan Pengisian Jabatan
Dalam pelantikan kali ini, sebanyak 73 orang menduduki jabatan eselon III, 43 orang eselon IV serta 10 orang pejabat fungsional. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono, menyatakan bahwa pengisian jabatan ini sudah mengisi kekosongan yang selama ini ada.
Joko mengakui bahwa pelantikan kali ini lebih difokuskan pada pengisian jabatan yang sempat kosong karena terbentur perizinan. “Ini untuk pengisian-pengisian yang kosong dan semoga dengan pengisian ini kinerja pemerintahan akan makin kencang,” ujarnya.
Meski demikian, Joko menyebut masih ada jabatan eselon III yang belum terisi, terutama di tingkat kelurahan dan kecamatan. “Nanti lurah, camat, kabid, sekretaris, itu yang masih kosong akan segera kita siapkan juga untuk pengisiannya,” katanya.
Menurutnya, rotasi kali ini juga merupakan bagian dari regenerasi kepemimpinan di lingkungan Pemkot Semarang. “Harapan saya, mereka betul-betul menjadi pemimpin yang mampu mengarahkan dan menggerakkan seluruh sumber daya organisasi sesuai visi dan misi pemerintah,” ujarnya.
Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kinerja Birokrasi
Rotasi jabatan ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kinerja birokrasi di Kota Semarang. Dengan penempatan pegawai sesuai dengan kompetensinya, diharapkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan publik dapat meningkat. Selain itu, proses rotasi ini juga menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kepemimpinan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Para pejabat baru diharapkan mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, serta menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan keadilan dalam pelayanan. Dengan adanya regenerasi dan rotasi, diharapkan semangat kerja dan inovasi di kalangan aparatur sipil negara (ASN) dapat terus tumbuh dan berkembang.
Proses pelantikan ini juga menjadi momen penting bagi pemerintah daerah dalam menegaskan komitmennya terhadap transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Dengan demikian, Pemkot Semarang terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.