Pasar Murah Digelar untuk Bantu Masyarakat dan Kendalikan Inflasi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengadakan kegiatan Pasar Murah di UPT Perlindungan Konsumen Malang. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (25/8/2025) pagi, dengan tujuan memberikan akses masyarakat terhadap bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Pasar Murah tersebut menyediakan berbagai jenis kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, serta barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Warga mulai antre sejak pagi hari, karena pasar dibuka pukul 09.00 WIB. Antusiasme warga terlihat tinggi, terutama untuk membeli beras yang saat ini harganya sedang meningkat di pasaran.
Plt Kepala UPT Perlindungan Konsumen Malang, Indra Haryanto menjelaskan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan Pasar Murah adalah untuk membantu pengendalian inflasi sekaligus memperkuat ketahanan pangan. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup.
Dalam tiga hari pertama, yaitu tanggal 25 hingga 27 Agustus 2025, pihaknya menyediakan beras sebanyak 2 ton per hari. Tidak ada syarat khusus bagi warga yang ingin membeli barang-barang yang tersedia. Namun, untuk pembelian beras, setiap orang hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kantong atau 10 kg per hari.
“Di pasaran, harga beras SPHP masih di atas Rp 60 ribu per kilogram. Di Pasar Murah ini, kami jual dengan harga Rp 55 ribu per 5 kg,” ujar Indra.
Selain menjual kebutuhan pokok, Pasar Murah juga menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk berjualan. Hal ini memberikan peluang bagi para pelaku usaha kecil untuk menawarkan produk mereka kepada masyarakat.
Salah satu warga yang hadir dalam kegiatan ini, Nur Kholidah (54 tahun), mengatakan bahwa Pasar Murah sangat membantu bagi masyarakat menengah ke bawah. Ia mengungkapkan bahwa selisih harga antara Pasar Murah dan pasar biasa mencapai sekitar Rp 10 ribu per transaksi.
“Kalau saya beli di pasar, harga beras, minyak, dan telur bisa sampai beda Rp 10 ribu. Itu lumayan menghemat,” kata Nur Kholidah.
Ia berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin, setidaknya dua kali dalam sebulan. “Kalau bisa diadakan setiap bulan, pasti sangat membantu,” harapnya.
Kehadiran Pasar Murah tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil.