Warga dan Yahudi New York Unjuk Rasa Memprotes Pemboman Israel ke Gaza

InfoMalangRaya.com– Ratusan orang ditangkap hari Jumat (27/10/2023) ketika polisi berusaha membubarkan unjuk rasa besar yang mengambil sebagian besar area stasiun kereta Grand Central di New York City, Amerika Serikat, guna menyerukan dihentikannya pemboman di Gaza.

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

New York Police Department mengatakan sedikitnya 200 orang ditangkap, sementara penyelenggara protes menyebutkan angka lebih dari 300. Unjuk rasa diikuti oleh warga kota dan tidak sedikit di antara mereka dari kalangan Yahudi.
Foto-foto dari lokasi protes menunjukkan barisan panjang pemuda berdiri dengan tangan diborgol dan mengenakan kaus hitam bertuliskan kata-kata “Not In Our Name” and “Cease Fire Now”, menyuarakan protes terhadap serangan Israel terhadap Gaza dan mendesak agar serangan dihentikan.
Aksi duduk itu dikoordinasikan oleh kelompok Jewish Voice for Peace-New York City, yang mengatakan ribuan anggotanya menghadiri aksi protes itu, yang bertempat di ruang utama stasiun kereta pusat di kota megapolitan itu.
Foto-foto yang beredar menunjukkan stasiun dipenuhi pengunjuk rasa yang membentangkan spanduk bertuliskan berbagai seruan termasuk yang bernada pro-Palestina seperti “Palestinians should be free”.
Pihak panitia mengklaim aksi protes itu merupakan unjuk rasa damai “terbesar di New York City” kurun 20 tahun terakhir.
Para rabi pemuka agama Yahudi memulai acara tersebut dengan menyalakan lilin Sabat dan membacakan doa-doa Yahudi untuk orang mati, yang dikenal sebagai kaddish.
“Meskipun Sabat biasanya merupakan hari istirahat, kami tidak bisa beristirahat sementara genosida terjadi atas nama kami,” kata rabi Yahudi bernama May Ye dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh penyelenggara seperti dikutip AFP Sabtu (28/10/2023).
“Kehidupan warga Palestina dan Israel saling terkait, dan keselamatan hanya bisa terwujud dari keadilan, kesetaraan, dan kebebasan bagi semua orang,” kata pemuka Yahudi itu.
Kondisi Gaza hancur lebur setelah Zionis Israel membombardir wilayah Palestina di pesisir pantai itu sejak 7 Oktober.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *