InfoMalangRaya.com– Keributan baru-baru ini antara beberapa warga Palestina dan petugas keamanan di Wisma Transit Kuala Lumpur tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk memulangkan mereka ke tempat asalnya di Gaza. Hal tersebut dikatakan Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail.
Saifuddin mengatakan bahwa tidak masuk akal bagi pemerintah untuk melakukan hal tersebut sementara di negara asal orang-orang itu sedang terjadi peperangan.
Saifuddin mendesak warga Malaysia tidak terpancing emosi dan mengambil kesimpulan umum berdasarkan insiden itu serta menyalahkan warga Palestina secara umum.
“Hal yang penting adalah kita mencari solusi berdasarkan peraturan hukum yang ada terkait keberadaan mereka di sini,” kata Saifuddin.
“Kementerian Dalam Negeri siap untuk bekerja sama sebab undang-undang (yang mengatur keberadaan orang-orang itu di Malaysia) berada di bawah yurisdiksi kami.
“Tergantung jenis izin apa yang cocok untuk mereka bisa berada di sini,” ujarnya kepada awak media seusai menghadiri rapat terbatas di Universiti Utara Malaysia (UUM) hari Jumat (4/10/2024), seperti dikutip Bernama.
Dia mengatakan bahwa keputusan pemerintah membawa warga Palestina yang terluka, khususnya anak-anak, ke Malaysia adalah komitmen kemanusiaan, mengingat warga Palestina sedang dibantai oleh Israel.
Saifuddin menegaskan bahwa keributan baru-baru ini di Wisma Transit terjadi ketika beberapa dari mereka merasa frustasi karena pergerakannya dibatasi di tempat itu, mereka tidak dapat bepergian ke luar secara leluasa.
“Kehadiran mereka di sini awalnya untuk berobat, jadi izin yang dikeluarkan sesuai dengan alasan itu. Untuk itu, di tingkat kementerian, kami sudah bahas ke depannya dan kami akan mengajukan usulan untuk mengeluarkan izin yang layak,” katanya.*
Leave a Comment
Leave a Comment