Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1Qw2fp - Info Malang Raya

    Dorong Pengawasan Tambang, NHM Gelar Pelatihan POP Sesuai Aturan Nasional

    19 November 2025
    Jani Takarianto 2.webp - Info Malang Raya

    248 Posbankum Desa dan Kelurahan Berdiri di Jember

    19 November 2025
    jantungts - Info Malang Raya

    Kak Na Aktifkan Alarm Jantung di Aceh

    19 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Dorong Pengawasan Tambang, NHM Gelar Pelatihan POP Sesuai Aturan Nasional
    • 248 Posbankum Desa dan Kelurahan Berdiri di Jember
    • Kak Na Aktifkan Alarm Jantung di Aceh
    • Memaafkan, Kunci Hidup Tenang: Merawat Kesehatan Mental dan Tubuh dengan Sederhana
    • Mengapa Telinga Mendengung? Bahaya atau Bukan?
    • Wajib Coba! 5 Rahasia Kulit Mulus dari Pemilik Skin Goals Terbaik
    • Bagaimana mengetahui kapan menopause telah berakhir
    • Kasus Tragis di Pati, Pahami Hoarding Disorder yang Membuat Orang Menimbun Barang hingga Penuh
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - Lifestyle & Hiburan - Waspada! 11 Alasan yang Bisa Jadi Awal Kebiasaan Menimbun Barang
    Lifestyle & Hiburan

    Waspada! 11 Alasan yang Bisa Jadi Awal Kebiasaan Menimbun Barang

    By admin12 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1HThgn - Info Malang Raya

    Mengapa Kita Sulit Melepaskan Barang, Meski Sudah Tidak Terpakai Lagi

    Menghadapi keputusan untuk membuang barang yang sudah tidak diperlukan seringkali terasa berat. Bahkan benda-benda rusak atau tidak lagi berguna bisa membuat kita ragu untuk melepaskannya. Ini bukan sekadar kebiasaan malas, melainkan akumulasi dari berbagai alasan psikologis yang membentuk kecenderungan menyimpan barang.

    Dalam dunia psikologi, fenomena ini dikenal sebagai emotional hoarding, yaitu kebiasaan menyimpan barang karena ikatan emosional, bukan karena fungsinya. Banyak orang mungkin merasa bahwa mereka bukan satu-satunya yang mengalami hal ini. Berikut beberapa alasan umum yang sering membuat seseorang sulit melepaskan barang:

    1. Takut Kehilangan di Masa Depan

    Kecemasan akan kekurangan di masa depan sering membuat seseorang menyimpan segala sesuatu, bahkan barang yang tidak penting. Hal ini bisa menjadi bentuk perlindungan mental bagi mereka yang pernah mengalami krisis ekonomi atau hidup dalam ketidakpastian.

    2. Harapan Nilai Akan Naik

    Beberapa orang menyimpan barang dengan harapan nilainya akan meningkat. Namun, hanya sebagian kecil barang yang benar-benar memiliki nilai jual tinggi. Alasan ini sering digunakan sebagai pembenaran, meskipun tidak selalu realistis.

    3. Masih Bisa Dimakan

    Banyak orang menyimpan makanan yang sudah lama karena takut terbuang sia-sia. Perilaku ini sering dipicu oleh trauma kemiskinan atau krisis pangan masa kecil. Namun, menyimpan makanan yang sudah tidak layak justru bisa membahayakan kesehatan.

    4. Tak Ingin Jadi Sampah

    Sebagian orang merasa lebih baik menyimpan barang daripada membuangnya. Padahal, banyak komunitas seperti freecycle atau donasi bisa menyalurkan barang bekas ke tangan yang tepat. Menyimpan barang tanpa tujuan justru menambah beban mental.

    5. Harapan Pakaian Akan Digunakan Saat Kurus

    Kalimat “nanti saya akan memakainya saat kurus” sering digunakan sebagai alasan untuk menyimpan pakaian lama. Namun, hal ini justru membuat lemari penuh dengan penyesalan dan tidak memberikan manfaat nyata.

    6. Ikatan Sejarah dengan Barang

    Ada banyak orang yang masih menyimpan barang karena ada kenangan atau hubungan emosional dengan benda tersebut. Ini disebut sebagai nostalgic hoarding. Namun, tidak semua barang memiliki makna yang sama, sehingga penting untuk memilih yang benar-benar bernilai.

    7. Takut Orang Lain Melihatnya Dibuang

    Alasan ini sering berkaitan dengan kenangan hubungan yang berakhir. Menyimpan hadiah atau kenangan dari mantan bisa membuat seseorang terjebak dalam masa lalu. Melepaskan barang bukan berarti menghapus kenangan, tapi belajar untuk berdamai dengan masa lalu.

    8. Untuk Anak Cucu

    Menyimpan barang bayi atau elektronik lama dengan harapan bisa digunakan untuk cucu sering kali terdengar bijak. Namun, teknologi dan standar keselamatan terus berkembang, sehingga barang lama bisa justru berbahaya.

    9. Mungkin Akan Trend Lagi

    Meski mode berubah-ubah, jika barang sudah usang, berubah warna, atau tidak muat, tren tidak akan membantu. Lebih baik memilih ruang kosong untuk gaya baru yang lebih sesuai dengan diri sendiri.

    10. Nanti Saya Akan Memperbaiki

    Banyak orang menunda memperbaiki barang rusak karena percaya suatu hari nanti akan diperbaiki. Namun, jika kamu bukan ahli servis, barang rusak tetap akan rusak. Menunda-nunda memperbaiki justru membuat masalah semakin berlarut.

    11. Kenangan Hanya Ada pada Barang

    Tidak semua kenangan harus disimpan dalam bentuk fisik. Kenangan bisa hidup dalam bentuk foto, jurnal, atau bahkan hanya dalam hati. Menyimpan semua barang dari orang tersayang yang sudah tiada justru bisa menghambat proses penyembuhan.

    Sulit melepaskan barang bukan sekadar soal malas, melainkan hasil dari pengalaman psikologis, trauma, rasa bersalah, ketakutan, dan keterikatan. Dengan memahami alasan di balik kebiasaan ini, serta menggunakan strategi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) ringan, teknik kategori, dan digitalisasi memori, kita bisa menciptakan ruang hidup yang lebih sehat, rapi, dan pikiran yang lebih ringan.

    Jumlah Pembaca: 90

    belanja menyatakan Psikologi Psikologi Kehidupan Sehari -hari Trauma
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1MQ3YC - Info Malang Raya

    7 Kenangan Terindah Anak Dewasa tentang Orang Tua, Jauh dari Bayanganmu

    22 September 2025
    AA1MQ8Th - Info Malang Raya

    7 Perasaan Bersalah yang Menandai Hubungan Toksik Anda

    21 September 2025
    AA1MOIXX - Info Malang Raya

    6 Weton Ini Miliki Pesona Cinta yang Membuat Jatuh Hati

    21 September 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202516
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20258
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20254
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20251
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.