WHO Anjurkan Berjalan Kaki dan Bersepeda untuk Cegah Kematian Dini

InfoMalangRaya.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) badan PBB yang mengatur dan mengoordinasikan isu-isu kesehatan global merilis peringatan keras yang menyebut kurangnya aktivitas fisik akan menyebabkan hampir 500 juta kasus baru penyakit tidak menular (PTM) utama yang dapat dicegah dan kematian dini antara saat ini dan 2030.
Diperkirakan 5 juta kematian per tahun dapat dicegah jika populasi global lebih aktif bergerak.
Sebuah analisis yang dibuat oleh badan PBB memperkirakan bahwa pada akhir dekade ini, jika perilaku ketidakaktifan fisik tidak berubah, biaya perawatan kesehatan akan meningkat hingga $300 miliar sebagai akibat dari setengah miliar kasus baru PTM yang dapat dicegah.
Jumlah ini setara dengan sekitar $27 miliar biaya perawatan kesehatan per tahun.
“Perkiraan ini tidak termasuk biaya tidak langsung yang signifikan termasuk hilangnya produktivitas,” kata WHO sebagai bagian dari kampanye “Active”.
Hal ini senada dengan laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yang mengeluarkan pedoman yang mendorong orang untuk “lebih banyak bergerak dan mengurangi duduk sepanjang hari; sedikit aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali”.
Berjalan kaki, bersepeda
WHO mempromosikan berjalan kaki dan bersepeda – sebagai cara sederhana dan hemat biaya untuk menjadi aktif. Keduanya mudah diakses dan terjangkau, serta adil secara sosial. Bersepeda juga merupakan salah satu alat transportasi yang paling efisien dan berkelanjutan.
Badan kesehatan PBB menunjukkan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan dan kesehatan dari berjalan kaki dan bersepeda.
Badan tersebut menyatakan bahwa “aktivitas fisik secara teratur mengurangi risiko berbagai jenis kanker sebesar 8-28 persen; penyakit jantung dan stroke sebesar 19 persen; diabetes sebesar 17 persen, depresi dan demensia sebesar 28-32 persen”.
2 penelitian tentang jalan kaki dan umur panjang
Ada sejumlah penelitian yang menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan seseorang:
1. JAMA Internal Medicine, 2019
Sebuah penelitian JAMA Internal Medicine pada tahun 2019, berjudul “Association of Step Volume and Intensity With All-Cause Mortality in Older Women” secara khusus berfokus pada dampak berjalan kaki terhadap umur panjang di kalangan wanita yang lebih tua.
Pertanyaan kuncinya: “Apakah peningkatan jumlah langkah per hari berhubungan dengan tingkat kematian yang lebih rendah di antara wanita yang lebih tua?” Penelitian “kohort” ini melibatkan 16.741 wanita dengan usia rata-rata 72 tahun, dan langkah per hari diukur selama 7 hari.
Hasil:
Wanita yang berjalan setidaknya 4.400 langkah per hari memiliki risiko kematian 41 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang berjalan kurang dari 2.700 langkah.
Manfaatnya mencapai puncaknya pada 7.500 langkah per hari, menunjukkan bahwa berjalan kaki secara moderat dan konsisten dapat secara substansial meningkatkan harapan hidup.
2. Annals of Epidemiology, Februari 2024
Baru-baru ini, sebuah studi “kohort” yang ditampilkan dalam jurnal Annals of Epidemiology edisi Februari 2024 meneliti korelasi antara kecepatan berjalan kaki dan interval antara timbulnya penyakit tidak menular dan kematian.
Penelitian ini melibatkan 391.744 partisipan dari UK Biobank, dengan usia rata-rata 57 tahun dan 54,7% adalah perempuan. Pengumpulan data berlangsung dari tahun 2006 hingga 2010, dengan data tindak lanjut yang dikumpulkan pada tahun 2021.
Para peserta mengkategorikan kecepatan berjalan mereka yang biasa mereka lakukan sebagai “lambat”, “stabil”, “sedang”, atau “cepat”.
Hasil:
Penelitian ini mengungkapkan bahwa orang dewasa yang melaporkan kecepatan berjalan rata-rata atau cepat menunjukkan penurunan kemungkinan timbulnya penyakit dan proporsi yang lebih tinggi dalam hidup mereka yang hidup tanpa penyakit kardiovaskular (CVD) atau kanker.

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Secara umum, semakin cepat kecepatan berjalan kaki, semakin besar pengurangan risiko yang diamati.
“Berjalan kaki adalah latihan yang memenuhi komponen aerobik ini dan dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah tinggi dan indeks massa tubuh, serta menurunkan risiko diabetes, stroke, dan penyakit kardiovaskular, serta kematian dini,” menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Harvard School of Public Health.
Penelitian ini menegaskan bahwa berjalan kaki adalah hal yang baik, meskipun jumlah yang tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatan akan berbeda-beda pada setiap individu.
Be He@lthy, Be Mobile
Sebagai bagian dari kampanye Be He@lthy, Be Mobile (BHBM), sebuah gerakan dari WHO dan International Telecommunication Union, WHO mengembangkan mActive, sebuah program berjalan kaki berbasis ponsel selama empat minggu.
mActive bertujuan untuk membantu mereka yang kurang aktif untuk memulai dan terus aktif secara teratur dan mendapatkan manfaat kesehatan mental dan fisik.
Berdasarkan ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia dan teori perubahan perilaku, dan menggunakan target mingguan yang kecil, mActive akan membantu pengguna mencapai rekomendasi WHO untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang per minggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *