KORAN-PIKIRAN RAKYAT – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mencatat, hingga September 2025, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 6,5 juta orang dari target 8,7 juta pada tahun ini. Sektor kuliner masih menjadi primadona daya tarik wisata di Kota Bandung.
“Sisanya ada wisata belanja, fashion, dan heritage. Bandung memang dikenal punya daya cipta kuliner yang khas dan selalu baru,” kata Kepala Disbudpar Kota Bandung Adi Junjunan Mustafa, Senin 13 Oktober 2025.
Dari hasil kajian Disbudpar, katanya, sekitar 60% wisatawan ke Kota Bandung bertujuan untuk wisata kuliner. Hal itu sejalan dengan karakter wisatawan modern yang lebih tertarik pada pengalaman otentik dan lokal, dibandingkan hanya berkunjung ke destinasi wisata.
Oleh karena itu, Adi menyatakan Disbudpar terus mendorong pelaku usaha kuliner agar memperkuat citra Bandung sebagai kota kuliner kreatif. Meski begitu, dia menyebut di Bandung ada sejumlah destinasi wisata populer yang jadi favorit wisatawan.
Di antaranya ialah Kawasan Kota Tua Bandung, Masjid Raya Al Jabbar, Museum Geologi, Saung Angklung Udjo, Taman Lalu Lintas, dan Kiara Artha Park. “Pola kunjungan wisatawan kini makin merata, tak hanya pusat kota tetapi juga destinasi-destinasi di pinggiran,” katanya.
Adi mengakui, jumlah wisatawan asing di Kota Bandung hanya berkontribusi kecil dari total kunjungan. “Masih jauh perbandingannya, wisatawan nusantara jauh lebih banyak daripada wisatawan mancanegara,” katanya.
Meski begitu, Bandung tetap jadi salah satu kota dengan reputasi positif di pasar Asia Tenggara. Malaysia dan Singapura jadi penyumbang utama kunjungan mancanegara, disusul Thailand dan negara lainnya.
Adi berharap, seumlah event besar bisa mendongkrak jumlah wisatawan ke Bandung. Di antaranya Asia Afrika Festival, Asia Afrika Youth Forum, dan Pasar Seni ITB pada 18–19 Oktober 2025.***