Infomalangraya – BATU – Para pedagang kuliner di Kota Batu khususnya di seputar alun-alun diwanti-wanti untuk tidak nggepuk harga kepada wisatawan. Karena jika ketahuan Diskoperindag Kota Batu tidak segan-segan untuk menindak pedagang tersebut. Karena aksi nggepuk harga bisa berdampak buruk bagi wisata di Kota Batu.
Selain itu kepada wisatawan yang datang ke Kota Batu menikmati kuliner di sekitar alun-alun yang merasa tertipu dengan mahalnya harga makanan bisa melaporkan ke Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu. Karena kejadian tak mengenakan digepuk harga memang kerap terjadi di sejumlah kota wisata.
Jangan sampai hal itu karena dampaknya bisa merugikan dirinya sendiri ataupun pedagang di sekitarnya. Salah satu contohnya ialah di Kawasan Wisata Payung. Salah satu pedagang yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika sepinya kunjungan pembeli salah satu faktornya adalah karena ada warung yang tiba-tiba mematok harga tinggi. “Dulu ramai, semenjak itu terdengar kabar bahwa warung di Wisata Payung memiliki harga yang tinggi maka semakin sepi,” jelasnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu pembeli asal Malang yang tidak mau disebut namanya. Suatu ketika pembeli tersebut makan di warung yang ada di Payung dengan menggunakan kendaraan luar Malang. Lalu oleh penjual dipatok harga tinggi. Padahal sebelumnya ketika datang menggunakan kendaraan plat Malang harga masih wajar.” Jadi di Payung dulu terkenal suka nggepuk pembeli luar kota. Makanya lama-lama sepi,” katanya.
Analis Perdagangan Diskoperindag Kota Batu Andry Yunanto mengatakan, jika terkait sepinya warung objek Wisata Payung memerlukan re-branding. Harus berubah jadi destinasi wisata baru. Ia juga menyampaikan bahwa ada permohonan untuk dilakukan pembinaan. “Tetapi kan wilayahnya sudah masuk ke Kabupaten Malang,” ungkapnya.
Sehingga, saat ini Diskoperindag fokus kepada pedagang kaki lima di kawasan Alun-Alun Kota Batu. Mereka semuanya diwajibkan menampilkan harga jual produk yang dijual. “Hal itu untuk mencegah wisatawan kena tipu harga dan juga perlindungan konsumen,” katanya. Jika ada wisatawan yang digepuk harga oleh PKL alun-alun bisa melaporkan ke Diskoperindag Kota Batu.
Hal itu dikarenakan para PKL di tempat tersebut merupakan binaan dari Diskoperindag. Ia juga menyampaikan bahwa hingga kini belum ada laporan kasus mengenai pedagang yang nggepuk harga di Alun-Alun Batu. “Di alun-alun itu ada koordinator jadi untuk memonitor dan penanganan awal itu di mereka sedangkan nanti jika dirasa tidak mampu maka akan kita tangani,” jelasnya.
Diskoperindag juga rutin melakukan pengecekan dalam rangka setiap dua minggu sekali kepada para PKL di alun-alun. Ia juga merasa bahwa pengawasan harga makanan di warung-warung sekitar tempat wisata perlu diberlakukan pengawasan. Terkait dengan itu, ia menyampaikan bahwa saat ini warung-warung di tempat wisata merupakan ranah dari Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu. (iza/lid)