InfoMalangRaya, Indoensia – Barcelona memastikan gelar LaLiga musim 2022-2023. Indahnya lagi keberhasilan Barca kali ini kembali dipersembahkan legenda klub, Xavi Hernandez.
Barca mengunci trofi ke-27 LaLiga usai mengalahkan rival sekotanya, Espanyol, 4-2. Hasil di RCDE Arena membuat mereka memimpin dengan 14 poin.
– Advertisement –
Mengingat LaLiga hanya menyisakan tiga pertandingan, jarak yang sangat jauh tidak mungkin lagi dikejar oleh Real Madrid.
Dengan ini, Barcelona menyudahi puasa juara selama tiga musim. Sekaligus menjadi gelar liga pertama untuk Xavi Hernandez sebagai pelatih.
– Advertisement –
Apa yang diraih Xavi juga istimewa. Sebab dia meneruskan cerita indah legenda di Camp Nou. Ya, dia sebelumnya sukses besar sebagai pemain dengan merengkuh semua gelar major.
Kini namanya masuk dalam deretan pemain dan pelatih yang membawa Barcelona juara LaLiga. Sebelumnya ada empat sosok penting yang lebih dulu melakukannya.
– Advertisement –
Jauh sebelum Xavi Hernandez, Josep Samitier sukses membawa Barca juara baik sebagai pemain maupun pelatih. Bisa dikatakan pula Samitier orang pertama yang melakukannya.
Bermain untuk Barca dari 1919 sampai 1931 ia merengkuh gelar LaLiga musim 1928-1929.
Satu dekade kemudian ia kembali ke klub tanah kelahiran sebagai pelatih. Pada musim pertama Samitier langsung membawa Barca juara LaLiga.
Siapa yang tidak kenal Johan Cruyff. Dia legenda terbesar Belanda yang juga pernah mengharumkan Barcelona.
Kebesaran Cruyff bahkan sampai membuat Barca menjadikan stadion tempat mereka berlatih sebagai Johan Cruyff Arena.
Selama 15 tahun bermain di Camp Nou ia mempersembahkan satu trofi LaLiga. Sukses besar sebagai pemain teruskan selaku pelatih. Terbukti empat gelar liga diraih selama empat musim beruntun.
Johan Cruyff mewarisi legacynya kepada Pep Guardiola. Guardiola melanjutkan ilmunya untuk Xavi Hernandez.
Ya, Guardiola merupakan bagian dari revolusi Barcelona selama ditangani Cruyff. Total enam LaLiga dia menangkan saat menjadi gelandang.
Ketika ditunjuk sebagai pelatih pada 2008 silam, Pep Guardiola turut mengubah identitas klub lewat permainan tiki-taka yang mematikan.
Dan benar saja, tiga gelar LaLiga dan dua Liga Champions diraih selama empat tahun menjabat. Jumlah tersebut belum termasuk gelar-gelar bergengsi lainnya.
Xavi Hernandez tidak hanya merasakan tangan dingin Pep Guardiola. Dia juga menjadi pemain kala legenda lain, Luis Enrique, menangani tim.
Uniknya, Enrique juga lama main bersama Pep Guardiola. Ketika bermain, Enrique menghabiskan delapan musim di Barca setelah menghabiskan lima musim bermain untuk Real Madrid.
Dua musim beruntun ia dan Guardiola menjuarai LaLiga. Pensiun 2004 di klub Katalonia, ia kembali 10 tahun kemudian sebagai pelatih kepala.
Seperti ketika bermain, kala melatih pun Luis Enrique membawa Barcelona dua kali juara liga. Yakni musim 2014-2015 dan 2015-2016.