Perubahan di Struktur Manajemen Persebaya Surabaya
Nama Yahya Alkatiri tidak lagi tercantum sebagai manajer Persebaya Surabaya di situs resmi I-League. Kondisi ini langsung memicu kehebohan di kalangan Bonek, suporter setia Persebaya. Profil klub kini menampilkan kekosongan posisi manajer yang sebelumnya diisi oleh Yahya, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan karena tidak ada keterangan resmi dari manajemen.
Kabar ini pertama kali ramai setelah fanbase @emosijiwakucom menyebut bahwa Yahya sudah dibebastugaskan pasca laga kontra PSBS Biak. Pergeseran tersebut makin disorot karena terjadi jelang bentrok panas Derbi Jawa Timur pada pekan ke-13 Super League 2025/2026.
Bonek langsung bereaksi melalui berbagai komentar yang menyoroti hilangnya nama Yahya dari struktur tim. Beberapa komentar mengkritik ketidakjelasan informasi yang diberikan oleh manajemen. Misalnya, salah satu Bonek menulis:
“Loh semenjak setelah lawan Biak Yahya wes gak jadi? ???? terus Sopo pengganti nya?”
Selain itu, kritik soal tidak konsistennya evaluasi manajemen juga muncul dari komentar lain. Seorang Bonek yang kecewa menulis:
“Evaluasi hanyalah slogan, tapi nyatane jalan di tempat ga onok perubahan, manajemen selalu gambling seneng coba-coba.”
Ada juga suporter yang mempertanyakan apakah Yahya benar-benar dilepas atau hanya sementara. Salah satu Bonek berkata:
“Yahya iku resmi out opo mek di istirahatno tok koyok kapanane dee g onok trs muncul maneh ..”
Isu lama seputar posisi Yahya pun kembali diungkit oleh suporter lain yang menilai pola perputaran jabatan ini sudah berulang. Mereka menulis:
“Tahun lalu YA juga didepak dari posisinya, musim ini comeback (meski didepak lagi). ada trust issue mungkin atau sang pemilik tidak memiliki jaringan yang cukup untuk posisi yang dipegang YA ????.”
Ketidakjelasan informasi resmi membuat Bonek merasa tidak dilibatkan dalam perkembangan klub. Salah satu suporter mengatakan:
“Perihal Yahya, kenapa tidak diberitakan secara official ya min, kalo ditanya apakah kalian tahu kalo yahya sudah tidak menjadi bagian dari manajemen?? ya jelas kita tidak tahu.”
Dia juga mengingatkan pola lama yang kembali terulang pada momen ini.
“Karena bukannya sebelumnya juga begitu bilang sudah di-off-kan tapi bejundul lagi batang hidungnya,” lanjut bonek dengan nada heran.
Persiapan Menghadapi Derbi Jawa Timur
Sementara itu, skuad Persebaya Surabaya tetap menggelar latihan intensif untuk menghadapi Arema FC pada Sabtu (22/11). Pertandingan ini memiliki bobot emosional besar karena kedua tim berupaya naik dari papan tengah menuju persaingan lebih tinggi.
Persebaya Surabaya harus turun tanpa dua pemain penting, Francisco Rivera dan Leo Lelis, yang sama-sama mendapat kartu merah. Kondisi tersebut membuat pelatih Eduardo Perez perlu mencari komposisi alternatif agar tim tetap kompetitif.
Situasi semakin pelik karena dua pemain lainnya, Risto Mitrevski dan Rachmat Irianto, masih dalam tahap pemulihan cedera. Ketidakpastian keduanya membuat opsi rotasi semakin terbatas terutama di area pertahanan dan lini tengah.
Eduardo Perez memberi sinyal kuat akan memainkan Diego Mauricio yang disebutnya berada dalam kondisi sangat baik.
“Apa yang terjadi dengan Diego? Diego tidak memiliki masalah,” kata Eduardo ketika ditanya soal peluang sang penyerang tampil.
Eduardo menegaskan keputusan bermain atau tidaknya Diego sepenuhnya terkait kebutuhan taktik.
“Tapi sebagai pelatih, saya profesional, saya perlu memutuskan siapa yang bermain, saya tidak perlu melihat pasportnya,” ujar dia menegaskan sikapnya.
Dia menambahkan Diego berlatih sangat baik seperti pemain lainnya dan berpeluang tampil di derbi.
“Pada momen tertentu dalam pertandingan, saya harus memutuskan siapa yang dibutuhkan,” lanjut dia.
Hingga pekan ke-13, Persebaya Surabaya mengoleksi 15 poin dari 10 laga dan berada di posisi 8 klasemen. Arema FC memiliki jumlah poin sama namun dari 11 pertandingan sehingga duel nanti berpotensi sangat ketat.
Di tengah persiapan menghadapi laga sebesar Derbi Jatim, isu hilangnya nama Yahya Alkatiri dari situs liga menambah dinamika baru di tubuh Green Force.
Publik menduga perubahan ini bisa berpengaruh pada atmosfer internal meski para pemain berusaha tetap fokus. Bonek berharap manajemen memberi penjelasan resmi agar tidak ada spekulasi yang berlarut-larut seperti musim sebelumnya.
Mereka menilai transparansi adalah hal penting untuk menjaga kepercayaan sekaligus stabilitas klub. Derbi nanti menjadi ujian besar bagi mental dan kesiapan skuad Persebaya Surabaya yang tengah berada dalam sorotan.
Kemenangan dapat menjadi momentum positif yang meredam gejolak internal, sedangkan hasil negatif berpotensi memperpanjang tekanan. Sampai saat ini tidak ada klarifikasi langsung dari pihak klub terkait status Yahya, membuat spekulasi semakin liar.
Publik hanya bisa melihat laman resmi liga yang menampilkan posisi manajer Persebaya Surabaya dalam keadaan kosong tanpa keterangan apa pun. Dengan tensi yang tinggi, seluruh perhatian kini tertuju pada bagaimana Persebaya Surabaya menjawab situasi ini di lapangan.
Bagi Bonek, hilangnya nama Yahya bukan sekadar perubahan struktur, tetapi gambaran hubungan klub dan suporter yang masih perlu dibenahi.







