Perayaan Pembukaan Super League Musim 2025/26 Berlangsung di Surabaya
Perayaan pembukaan Super League musim 2025/26 telah resmi digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Acara ini menjadi momen penting dalam memulai kompetisi sepak bola terbesar di Indonesia. Dalam acara tersebut, hadir beberapa tokoh penting seperti Ferry Paulus selaku Direktur Utama I-League, Menpora Dito Ariotedjo, serta Harsiwi Achmad selaku Direktur Utama SCM.
Meski banyak pihak mengharapkan kehadiran Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ia tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi bahwa Erick Thohir tidak lagi peduli dengan perkembangan liga sepak bola nasional. Namun, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, memberikan penjelasan mengenai alasan ketidakhadiran Erick Thohir.
Menurut Zainudin Amali, Erick Thohir tidak dapat hadir karena ada agenda lain yang sudah direncanakan sebelumnya. “Beliau (Erick Thohir) memiliki kegiatan yang harus dihadiri pada waktu yang sama,” ujarnya. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa PSSI tetap mendukung penuh pergelaran Super League sebagai bagian dari sepak bola Indonesia.
“Kami dilarang absen. Karena Super League adalah bagian dari sepak bola Indonesia. Kami mewakili PSSI memberikan dukungan penuh,” tambahnya. Zainudin juga menyampaikan harapan agar pertandingan yang berlangsung dapat menjadi tanda positif untuk masa depan liga.
Pertandingan pembukaan Super League antara Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta berlangsung dengan lancar. Tim tuan rumah kalah dengan skor tipis 1-0. Tidak ada insiden yang terjadi selama pertandingan, dan tim tuan rumah secara sportif mengakui kekalahan mereka.
Zainudin Amali mengapresiasi sikap kedua tim yang menjunjung tinggi fair play. “Saya kira ini adalah contoh yang sangat baik,” ujarnya setelah pertandingan berakhir.
Perhatian Terhadap PSSI dan Kompetisi Liga
Nama Erick Thohir kembali menjadi sorotan setelah ia menyatakan bahwa PSSI fokus pada timnas semata. Bahkan, ia membandingkan sistem PSSI dengan federasi sepak bola negara-negara kuat seperti Inggris dan Jerman. Pernyataan ini menimbulkan anggapan bahwa PSSI cenderung mengabaikan liga sepak bola Indonesia dan kompetisi lainnya.
Namun, PSSI tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan sepak bola nasional, termasuk kompetisi liga. Dengan adanya Super League, diharapkan akan tercipta keseimbangan antara pengembangan timnas dan kompetisi domestik.
Pada akhirnya, acara pembukaan Super League musim 2025/26 menjadi awal yang baik bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan kompetisi ini dapat menjadi ajang yang bermakna dan berkontribusi positif terhadap prestasi sepak bola nasional.