Infomalangraya.com– Zinedine Zidane secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk melatih tim nasional Prancis di masa depan.
Dilansir dari laman Flashscore pada Senin (13/10), Zidane menegaskan bahwa meski belum memutuskan waktu pastinya, impian untuk menangani Les Bleus tetap menjadi ambisinya.
Pelatih berusia 53 tahun itu menyatakan dirinya masih memiliki gairah besar terhadap dunia sepak bola. Ia percaya bahwa suatu saat nanti akan kembali ke dunia kepelatihan setelah terakhir kali menangani Real Madrid pada 2021.
“Saya tidak mengatakan itu akan terjadi sekarang, tapi suatu hari saya ingin melatih tim nasional,” ungkap Zidane seperti dikutip pada Flashscore.
Zidane dikenal sebagai sosok legendaris dalam sejarah sepak bola Prancis, terutama setelah mencetak dua gol di final Piala Dunia 1998 melawan Brasil. Selain itu, kiprahnya sebagai pelatih juga luar biasa, dengan torehan tiga gelar Liga Champions bersama Real Madrid.
Pengalaman tersebut membuatnya menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Didier Deschamps di masa mendatang.
Deschamps sendiri saat ini masih menjabat sebagai pelatih kepala Prancis dan diharapkan tetap memimpin tim hingga turnamen besar tahun depan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Namun, Zidane disebut-sebut sebagai favorit utama jika Deschamps memutuskan mundur setelah turnamen tersebut. Banyak pengamat menilai, karakter kepemimpinan Zidane sejalan dengan filosofi permainan tim nasional Prancis.
Dalam pernyataannya, Zidane menekankan pentingnya hasrat dan energi seorang pelatih dalam menentukan keberhasilan tim. Ia menyebut bahwa 80 persen kesuksesan sebuah tim bergantung pada semangat dan visi pelatihnya.
“Hal terpenting adalah memiliki gairah terhadap sepak bola dan keinginan untuk mewariskan sesuatu kepada para pemain,” tambah Zidane.
Bagi Zidane, melatih tim nasional bukan hanya soal strategi, tetapi juga soal tanggung jawab emosional terhadap negaranya. Ia merasa memiliki hubungan mendalam dengan sepak bola Prancis, baik sebagai mantan pemain maupun ikon nasional.
Keinginannya untuk kembali dalam kapasitas pelatih menunjukkan dedikasinya untuk meneruskan warisan kejayaan sepak bola Prancis. (*)