InfoMalangRaya.com– Para pemimpin dunia, kelompok kesehatan dan perusahaan farmasi mengumumkan pendanaan sebesar $1,2 miliar untuk memproduksi vaksin di Afrika, yang sedang menghadapi berbagai krisis kesehatan termasuk meningkatnya jumlah kolesterol.
African Vaccine Manufacturing Accelerator “akan menjadi langkah penting menuju pasar vaksin Afrika yang sejati,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron pada pembukaan sebuah pertemuan tingkat tinggi Global Forum for Vaccine Sovereignty and Innovation di Paris hari Kamis (20/6/2024).
Tiga perempat pendanaan ini akan berasal dari Eropa, kata Macron pada KTT tersebut, yang juga dihadiri oleh para pemimpin dari Botswana, Rwanda, Senegal, Ghana, serta para menteri, kelompok kesehatan dan perusahaan-perusahaan farmasi.
Jerman akan menyumbang $318 miliar untuk skema ini, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz melalui pesan video.
Prancis menyumbang $100 juta dan Inggris $60 juta, sementara donor lainnya termasuk Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Jepang, dan Gates Foundation.
Skema ini “dapat menjadi katalis untuk mempromosikan industri farmasi di Afrika dan membina kolaborasi antarnegara anggota”, kata komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat pada pertemuan itu seperti dilansir AFP.
Afrika mengimpor “99 persen vaksinnya dengan biaya selangit”, imbuhnya.
Munculnya kembali penyakit kolera baru-baru ini di banyak wilayah Afrika menekankan perlunya lebih banyak produsen vaksin lokal. Saat ini hanya satu perusahaan di dunia – EuBiologics Korea Selatan – yang membuat vaksin kolera yang murah dan efektif.
Hanya 2 persen dari vaksin yang diberikan di Afrika dibuat di benua tersebut. Uni Afrika bertujuan untuk meningkatkan angka tersebut menjadi 60 persen pada tahun 2040.
Aliansi vaksin GAVI, yang membantu mendistribusikan vaksin untuk lebih dari 20 penyakit ke negara-negara miskin, merupakan salah satu penyelenggara KTT hari Kamis itu.
Di forum itu, GAVI mengumumkan pihaknya berupaya mengumpulkan $9 miliar untuk mendanai program vaksinnya dari tahun 2026 hingga 2030.
AS akan menyumbang $1,58 miliar untuk upaya GAVI tersebut, kata Ibu Negara Jill Biden dalam pesan video.
Ketua GAVI Jose Manuel Barroso mengatakan sudah 1 juta anak divaksinasi sejak 2000, dan ini merupakan pencapaian luar biasa.
Namun, masih ada jutaan anak lain yang belum pernah menerima vaksinasi terhadap penyakit apa pun – dan “ratusan juta anak lainnya memerlukan akses terhadap lebih banyak vaksin,” imbuhnya.*
Trending
- Pemain Asing Baru Persija dari Brasil
- IMR – Operasional Belum Jelas, SK KMP untuk 57 Kelurahan Diserahkan
- Belanja Pendidikan Surabaya Dituding di Bawah Standar, Pemkot Klaim Sudah Lebih 20 Persen
- IMR – MBG di Kota Batu Jalan Bertahap Tapi Pasti
- Lansia di Magetan Ditemukan Meninggal di Sawah Dekat Kanal Karangrejo
- Ratusan model printer saudara memiliki cacat keamanan yang tidak dapat ditambal
- Malut United Cuci Gudang, 22 Pemain Dilepas Termasuk Lima Asing
- Arab Saudi Persilahkan Warga dan Pemukim Negara Teluk Umrah Kapan Saja