Sumenep (IMR) – Hingga saat ini tercatat sebanyak 61 pasien campak yang masih dirawat di beberapa rumah sakit maupun Puskesmas di Kabupaten Sumenep.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan, pasien terbanyak dirawat di rumah sakit, baik di RSUD dr. H. Moh Anwar, RSI Kalianget, RS Sumekar, dan RS Esto Ebhu. Selain itu, juga ada 24 pasien di Puskesmas-Puskesmas.
“Ada yang dirawat di Puskesmas Batang-Batang, Puskesmas Gapura, Puskesmas Guluk-Guluk, Puskesmas Ganding, Puskesmas Saronggi, Pasongsongan, Ambunten, dan Rubaru. Selain itu juga di Puskesmas Manding, Batuputih, dan Lenteng,” paparnya, Selasa (26/08/2025).
Ia menambahkan, pihaknya selalu melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa para pasien campak sudah tertangani maksimal dan mendapatkan pelayanan yang baik.
Kasus campak di Kabupaten Sumenep telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Saat ini terdata 2.105 suspect campak. 17 diantaranya meninggal dunia. Semuanya balita dengan riwayat tanpa imunisasi atau sudah diimunisasi namun tidak lengkap.
Pelaksanaan imunisasi massal campak di Kabupaten Sumenep dilakukan selama dua minggu sejak Senin (25/08/2025) dengan sasaran 74 ribu lebih balita berusia 9 bulan hingga 7 tahun.
“Kami di Dinas kesehatan Sumenep punya aplikasi khusus untuk memantau pelaksanaan imunisasi campak serta temuan suspect campak, yakni Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Jadi semua kejadian yang berkaitan dengan campak akan dilaporkan oleh petugas Puskesmas maupun rumah sakit melalui aplikasi itu,” terangnya. (tem/ian)